Tantangan Puskopdit Swadaya Utama Maumere: Penguatan SDM dan Adaptasi Teknologi Jadi Isu Utama

Flores Terkini - 15 Jun 2025, 09:07 WIB
Penulis: Ade Riberu
Editor: Tim Flores Terkini
Suasana RAT ke-34 Puskopdit Swadaya Utama di Silvya Hotel Maumere, Jumat (13/06/2025).
Suasana RAT ke-34 Puskopdit Swadaya Utama di Silvya Hotel Maumere, Jumat (13/06/2025). /Ade/Flores Terkini

FLORES TERKINI – Penguatan sumber daya manusia (SDM) dan adaptasi terhadap kemajuan teknologi menjadi dua tantangan utama yang dihadapi Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Swadaya Utama Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut disampaikan General Manager (GM) Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Fransiskus De Fransu, dalam wawancara dengan awak media di sela-sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-34 Puskopdit Swadaya Utama Tahun Buku (TB) 2024, yang berlangsung di Aula Silvya Hotel, Maumere, Jumat, 13 Juni 2025.

Menurut Fransiskus, keberlangsungan koperasi sangat ditentukan oleh kualitas pengurus, pengawas, dan pengelola dalam menjaga prinsip-prinsip dasar koperasi.

Baca Juga: Puskopdit Swadaya Utama Maumere Perkuat Pengawasan Keanggotaan dan Pinjaman Anggota Melalui SIKAP

“Tantangan ke depan ini adalah bagaimana Puskopdit tetap survive, terutama dalam kaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Pengurus, pengawas, dan pengelola harus mempertahankan pengelolaan koperasi berdasarkan nilai-nilai dan jati diri koperasi,” ungkapnya.

Ia menekankan, solidaritas sebagai nilai utama dalam koperasi harus senantiasa dijaga. Menurutnya, persaingan usaha dapat dihadapi dengan baik jika seluruh pengelola koperasi tetap berjalan sesuai koridor nilai-nilai koperasi.

General Manager (GM) Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Fransiskus De Fransu.//
General Manager (GM) Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Fransiskus De Fransu.// Ade/Flores Terkini

“Ke depan, pengurus dan pengawas harus mengelola koperasi kredit ini sesuai dengan jati diri koperasi. Karena persaingan apapun bisa diatasi ketika pengelola koperasi tetap berada di dalam koridor nilai-nilai dan jati diri koperasi,” tegasnya.

Selain SDM, tantangan besar lainnya adalah penerapan teknologi. Fransiskus menilai, jika koperasi tidak mampu mengadopsi teknologi sesuai perkembangan zaman, maka akan tertinggal dalam persaingan.

Halaman:

Tags

Terkini