FLORES TERKINI - Modal asing kembali mengalir ke Indonesia. Angkanya tak main-main: Rp10,79 triliun hanya dalam sepekan, dari 30 Juni hingga 3 Juli 2025. Tapi jangan buru-buru senang. Karena pasar saham malah ditinggalkan.
Investor asing tampaknya masih galau. Alih-alih masuk ke saham atau sekuritas jangka pendek, mereka justru memborong Surat Berharga Negara (SBN). Nilainya tembus Rp15,14 triliun. Ini semacam sinyal: investor percaya sama negara, tapi belum percaya penuh pada pasar.
Bank Indonesia mencatatnya rapi. Laporan resmi mereka menyebut ada arus keluar dari pasar saham sebesar Rp2,31 triliun. Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga tak kalah ditinggal, dengan aliran keluar Rp2,04 triliun. Ujung-ujungnya, modal asing bersih yang masuk tinggal Rp10,79 triliun.
Pasar Saham Ditinggal
Pindah Haluan ke Obligasi
Investor asing tampaknya sedang main aman. Mereka tahu SBN lebih stabil. Imbal hasil 10 tahunnya juga lumayan: 6,60 persen. Bandingkan dengan US Treasury Note yang hanya 4,346 persen. Jadi, lebih menguntungkan pegang surat utang Indonesia, meski risikonya tetap ada.
SRBI dan saham kehilangan daya tarik?
Dua instrumen ini malah sepi peminat. Mungkin karena gonjang-ganjing global. Mungkin juga karena investor asing sedang menunggu waktu yang tepat. Bisa jadi, mereka anggap harga saham Indonesia belum cukup 'diskon'.
Kalau dilihat dari awal tahun, tren keluar masuk modal asing ini seperti tarik tambang. SBN masih menang, dengan total masuk Rp53,07 triliun. Tapi saham sudah ditinggal Rp52,95 triliun. SRBI lebih parah: minus Rp34,72 triliun.
Baca Juga: Marketing Automation dan CRM: Jenis dan Langkah Implementasinya
Rupiah Loyo, Tapi Tetap Stabil
Rupiah sempat melemah tipis ke level Rp16.200 per dolar AS. Dibanding hari sebelumnya, memang melemah, tapi tidak terlalu parah. Ini masih dalam batas wajar, kata para analis.