Ketegangan Memuncak: Komandan Iran Gugur, Israel Ancam Hancurkan Nuklir

Flores Terkini - 23 Jun 2025, 11:25 WIB
Penulis: Toney Tukan
Editor: Ade Riberu
Operasi Midnight Hammer pada Minggu, 22 Juni 2025 oleh AS-Israel terhadap fasilitas nuklir Iran picu kecaman global dan lonjakan krisis kawasan./Anadolu
Operasi Midnight Hammer pada Minggu, 22 Juni 2025 oleh AS-Israel terhadap fasilitas nuklir Iran picu kecaman global dan lonjakan krisis kawasan./Anadolu /

FLORES TERKINI - Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan senior Iran dalam serangan udara terbaru. Pernyataan ini muncul di tengah situasi memanas yang ditandai dengan saling serang antara kedua negara.

Mengutip laporan dari media internasional Reuters, ratusan warga negara Amerika Serikat telah meninggalkan Iran sejak dimulainya perang udara antara Israel dan Iran. Situasi ini memicu kekhawatiran luas akan kemungkinan pecahnya konflik yang lebih besar di kawasan tersebut.

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat, 21 Juni 2025, bahwa Israel tidak akan menghentikan serangan mereka "hingga ancaman nuklir Iran benar-benar dihancurkan".

Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza, 52 Warga Tewas Termasuk Anak-anak

Di sisi lain, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mendesak Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan terhadap Israel. Ia menyatakan, Teheran sangat prihatin dengan laporan kemungkinan keterlibatan militer Amerika Serikat dalam konflik yang sedang berlangsung.

Seorang pejabat senior Iran kepada Reuters mengatakan bahwa negaranya siap untuk membahas pembatasan pengayaan uranium. Namun, ia menolak keras setiap usulan yang melarang Iran melakukan pengayaan sepenuhnya. “Terutama sekarang, ketika kami diserang oleh Israel,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya menyebut operasi yang menewaskan komandan Iran tersebut sebagai “pencapaian besar bagi intelijen Israel dan Angkatan Udara,” menyusul tuduhan bahwa komandan Iran itu telah membiayai dan mempersenjatai Hamas menjelang serangan besar pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza.

Baca Juga: Serangan Israel di Gaza, Hamas Tuduh Netanyahu Sengaja Targetkan Tahanan

Pemerhati hubungan internasional menilai, eskalasi terbaru ini berpotensi menyeret kekuatan-kekuatan besar dunia ke dalam konflik terbuka, mengingat posisi strategis Iran dan Israel dalam geopolitik global.

Halaman:

Tags

Terkini