FLORES TERKINI – Kisah memilukan dialami Theresia Siul, perempuan berusia 24 tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Harapannya untuk sembuh sirna setelah menjalani serangkaian perawatan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Dari seorang pasien yang masih mampu berjalan saat tiba di rumah sakit, ia kini tak bisa lagi berdiri bahkan hanya untuk duduk. Kondisinya makin memburuk, hingga akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain dalam keadaan lumpuh, terluka, dan kehilangan semangat hidup.
Kronologi
Dalam keterangan tertulis dari pihak keluarga kepada media, Kamis, 12 Juni 2025, dikisahkan bahwa Theresia masuk ke RSCM pada 18 Maret 2025 sebagai pasien BPJS, rujukan dari RS Siloam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Malpraktik, Perempuan Asal NTT Ini Alami Luka Parah Usai Dirawat di RSCM
Ia didiagnosis menderita massa mediastinum dextra, efusi pleura, dan nyeri akibat kanker. Namun alih-alih mendapatkan perawatan cepat dan profesional, ia justru menghadapi proses medis yang penuh kelalaian dan dugaan diskriminasi.
Sejak awal, penundaan prosedur penting mulai terjadi. Pemeriksaan CT Scan yang seharusnya segera dilakukan, baru dijadwalkan pada 29 April, lebih dari sebulan sejak ia tiba di RSCM.

Anehnya, saat keluarga memutuskan beralih ke jalur umum berbayar, jadwal CT Scan langsung tersedia keesokan harinya, 22 Maret, dengan biaya lebih dari Rp4 juta.
Kejadian tersebut membuat keluarga mulai curiga bahwa layanan cepat hanya berlaku bagi mereka yang mampu membayar. Kecurigaan ini kian menguat saat prosedur biopsi pertama pada 9 April gagal akibat pengambilan sampel yang tidak memadai. Theresia harus menjalani biopsi ulang pada 29 April dalam kondisi semakin lemah dan tidak bisa buang air kecil secara spontan.