7 Tenaga Pendamping Desa di Flores Timur Masuk Bursa Pilkades 2021

4 Oktober 2021, 11:23 WIB
Ilustrasi Pilkades. /PIXABAY/

FLORES TERKINI - Setelah beberapa tahun membangun dan mengabdi bagi desa, tujuh tenaga pendamping desa di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), membulatkan niat mereka untuk maju dalam bursa Pilkades periode 2021-2027.

Untuk tujuan itu, para tenaga pendamping desa dimaksud telah mengajukan surat cuti sesuai SOP, yang ditujukan kepada Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal.

Saat dikonfirmasi secara terpisah oleh Flores Terkini, salah satu dari tujuh tenaga pendamping desa tersebut, Alfons Niron, menuturkan alasan di balik pencalonan dirinya dalam bursa Pilkades 2021.

Baca Juga: Tinjau Penanaman Jagung di Kabupaten Sorong Papua Barat, Jokowi: Ini Lahan yang Sangat Luas

Dikatakannya, selama menjadi pendamping desa, dia melihat bahwa masih ada ide dan inovasi-inovasi yang belum bisa teraplikasi dan direalisasikan dengan baik.

“Hal ini dibatasi oleh pembatasan kewenangan dan pertimbangan lain, yang mana sebagai seorang pendamping desa harus menghargai yang bukan bagiannya,” tutur Alfons, Senin, 4 Oktober 2021.

Dia juga mengisahkan, pasca lulus seleksi dan ditempatkan untuk mengabdi di sebuah desa di wilayah Kecamatan Solor Timur, ia benar-benar berniat untuk membaktikan dirinya secara total.

Baca Juga: Imbang dengan City dan Belum Terkalahkan, Liverpool Belum Puncaki Klasemen Sementara Liga Inggris

Desa yang menjadi tempat bakti Alfons Niron adalah Desa Menanga, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur.

“Dengan bekal-bekal pendidikan dan ilmu tentang desa yang selama ini saya dapatkan pada program nasional PNMP dahulu dan juga pada program dana desa saat ini, saya mulai bekerja,” ujarnya.

Sementara itu, Kordinator P3MD Flores Timur, Abdul Kadir H. Yahya, membenarkan bahwa ketujuh rekannya itu siap berpartisipasi dalam Pilkades 2021.

Baca Juga: Reno Selingkuhi Sarah, Kinanti Anggap Amanda Sahabat: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda 4 Oktober 2021

Di antara tujuh laki-laki tersebut, dua orang dari kelas pendamping di tingkat kecamatan dan lima lainnya dari kelas pendamping lokal.

Rinciannya, dua orang di Kecamatan Adonara Tengah, tiga orang di Kecamatan Wulanggitang, satu orang di Kecamatan Adonara Timur, dan satu orang lagi di Kecamatan Solor Timur.

“Mereka bertujuh sedang cuti, bila belum mendapat amanah dari rakyat dan restu leluhur Lewotana, ketujuhnya kembali menjadi tenaga pendamping profesional. Ini merupakan standar operasional kerja seorang TPPI,” kata Abdul pungkas Yahya, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KPUD Flores Timur.

Baca Juga: Bongkar Sinopsis Gopi ANTV Senin 4 Oktober 2021: Kinjal dan Dhaval dalam Masalah Besar, Urmila Curi Mobil

Abdul Yahya juga mengatakan, dirinya dan kedelapan rekan tenaga ahli di Flores Timur sangat mengapresiasi niat dan mendukung kemauan ketujuh rekan mereka.

Menurutnya, bila dilihat dan dievaluasi tentang sepak terjang mereka selama berdedikasi menjadi seorang pendamping desa, ketujuhnya dianggap layak.

“Karena selama ini mereka memberikan predikat Evkin yang memuaskan, yang ditampilkan dengan pencapaian program pada dampingan masing-masing. Tinggal saja bagaimana masyarakat menentukan pilihan,” ungkapnya.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Senin 4 Oktober 2021: Maudy Minta Rujuk dengan Ken sebagai Hadiah Wisuda

“Saya selaku Korkab bersama kedelapan rekan tenaga ahli dan semua teman-teman pendamping desa di Flores Timur mendukung dan mendoakan ketujuh rekan kami,” sambungnya.

Abdul berharap, rekan-rekannya tersebut mendapatkan kepercayaan dan restu dari masyarakat setempat sebagai kepala desa terpilih.

“Semoga mereka dipercayakan dan direstui menggelekat Lewotana sebagai kepala desa terpilih,” pungkas Abdul singkat.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler