“Ini data resmi yang masuk ke Dinas Peternakan Provinsi dari Dinas Kabupaten/Kota. Data di luar angka di atas, saya tidak bertanggung jawab,” ujar dia.
Dia menambahkan, Dinas Peternakan NTT menyiapkan 39.200 liter disinfektan untuk kemudian dibagikan kepada pemerintah daerah yang membutuhkan untuk mencegah menyebarnya virus ASF.
Menurut dia, saat ini dari 22 kabupaten/kota di NTT, potensi penyebaran virus ASF masih sangat tinggi lantaran sisa-sisa virus itu masih ada di sejumlah daerah.
Sehubungan dengan itu, Dinas Peternakan NTT sudah mengimbau kepada Dinas Peternakan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pengawasan di wilayah kerja masing-masing.
“Sosialisasi ke masyarakat untuk lebih berhati-hati saat hendak memasukkan babi ke kandang dan babi dipastikan sehat,” tegas dia.***