FLORES TERKINI – Merebaknya kasus rabies di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah ditanggapi pemerintah setempat dengan gencar melakukan vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) dalam beberapa pekan belakangan ini.
Meski demikian, ketersediaan vaksin HPR di Dinas Pertanian Sikka sendiri terbatas, demikian pun dengan anggaran yang disediakan untuk pengadaan vaksin tersebut.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata, dr Asep Purnama, Sp.PD., dalam kegiatan In House Training Tatalaksana Gigitan HPR dan Kasus Rabies, di RSUD TC Hillers Maumere pada Rabu, 24 Mei 2023.
Baca Juga: Cegah Kasus Rabies di NTT, Gubernur Laiskodat Wajibkan Anjing Milik Warga Divaksin
Sebagai salah satu solusinya, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD TC Hillers tersebut mendorong adanya regulasi seperti pemanfaatan dana desa untuk penyediaan vaksin HPR.
Menurut perhitungannya, anggaran sebesar Rp15 juta per desa sudah mampu untuk memvaksinasi sebanyak 55 ribu ekor anjing yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka.
"Sudah pernah terbukti beberapa tahun sebelumnya vaksinasi meningkat, bagus, kasus rabies menurun. Itu bisa jadi pembelajaran," kata dr Asep.