FLORES TERKINI - Jatah Dana Tunggu Hunian (DTH) bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki (pengungsi mandiri) telah berakhir di bulan Mei 2025. Masih adakah keberlanjutan bantuan itu bagi para penyintas mandiri tersebut?
Ikhwal berakhirnya DTH periode Desember 2024-Mei 2025 itu dituturkan Paulus Demon Kotan, seorang penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang menetap secara mandiri di Kelurahan Pohon Bao, Kecamatan Larantuka, Sabtu, 28 Juni 2025.
“DTH sudah berakhir di bulan Mei kemarin karena hanya berlaku enam bulan. Nah, terhitung sejak Desember 2024 maka kuota Rp600.000 per KK bagi kami penyintas mandiri sudah berakhir pada bulan Mei 2025 kemarin,” tutur Paulus Demon Kotan.
Baca Juga: Ahmad Yohan: Bantuan Alsintan untuk Petani di Flores Timur Bukan Intrik Politik
Penyintas mandiri asal Dusun Goloriang, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, tersebut pun mengaku dirinya belum mendapat informasi apakah masih ada peluang keberlanjutan DTH tersebut seiring menjauhnya perhatian Pemerintah Kabupaten Flores Timur terhadap warga pengungsi mandiri yang tersebar di sejumlah titik domisili mereka.
Soal bantuan logistik, menurut Paulus Demon Kotan, sejak menetap sementara di Kelurahan Pohon Bao pada pertengahan Nopember 2024 lalu, dirinya baru mendapatkan bantuan sembako dua kali.
“Bantuan tersebut diantar ke tempat huniannya oleh staf Kelurahan Pohon Bao. Namun sejak Januari 2025 hingga saat ini, saya sudah tidak mendapatkan lagi. Mungkin pemerintah berpandangan, dengan Rp600 ribu DTH itu kami penyintas mandiri bisa bertahan menikmati situasi di lokasi pengungsian mandiri kami ini,” ujarnya seraya menahan getir yang menggetarkan bibirnya.
Baca Juga: Ahmad Yohan Bakal Bantu 20 Ribu Bibit Padi hingga Pupuk Subsidi untuk Petani di Flores Timur dan NTT
Dia menambahkan, kenyataan menjauhnya perhatian pemerintah selama ini bukan saja dialaminya, namun juga dirasakan warga penyintas mandiri lainnya.