FLORES TERKINI - Kebutuhan air bersih di Posko Konga, Titehena, Flores Timur, akhirnya mendapat secercah harapan. Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim bantuan dinamo air untuk para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Langkah cepat ini jadi bukti: di tengah debu dan ketakutan, air bisa kembali mengalir. Dan seperti biasa, para anggota Brimob tak cuma bawa perlengkapan, tapi juga semangat.
Hari Sabtu, 28 Juni 2025. Matahari belum tinggi ketika rombongan dari Polda NTT tiba. Dinamo air langsung diturunkan. Kabel disiapkan. Pipa-pipa diangkut. Semua gerak cepat. Seolah tahu: tiap menit berarti.
Baca Juga: Raih Opini WTP Lima Kali Berturut-turut, Pemkab Lembata Masih Punya Tiga PR dari BPK
Dari Brimob sampai Direktorat Samapta, semua bergotong royong bersihkan sumur tua yang dulu jadi andalan warga. Sumur itu sempat mati—tenggelam dalam lumpur dan trauma.
AKP Julius Roni Nanlohy Gonstal memimpin. Ia bawa dinamo. Sementara IPDA Vincensius A. Parera dari Kompi 1 Yon B Pelopor mengawal kabel dan perlengkapannya. Lengkap sudah amunisi air bersih untuk warga.
Tepat pukul 12.30 WITA. Air menyembur. Deras. Bersih. Disambut sorak pengungsi. Anak-anak melompat girang. Para ibu mengisi jeriken dengan air mata haru.
Polisi Tak Cuma Jaga, Tapi Juga Menghidupkan
Kombes Pol Henry Novika Chandra, atas nama Kapolda Irjen Pol Rudi Darmoko, menyebut ini bukan sekadar bantuan teknis. Ini bentuk kehadiran nyata Polri. Saat masyarakat kehilangan rumah dan harapan, setidaknya mereka tidak kehilangan air.
Bukan pertama kali Brimob bergerak. Tapi tiap kali datang, mereka datang sebagai manusia dulu, baru polisi. Kalimat-kalimat di spanduk mungkin tak terbaca di tengah abu. Tapi tindakan lebih keras suaranya. Dan air, adalah simbol dari hidup yang masih ingin diperjuangkan.