FLORES TERKINI — Fraksi Nurani Sejahtera DPRD Kabupaten Sikka mendorong Pemerintah Daerah agar segera mengusulkan program bantuan pemasangan baru listrik rumah tangga kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
Usulan tersebut ditujukan bagi sekitar 5.000 calon pelanggan, terutama di wilayah terpencil, berdasarkan data riil yang dihimpun oleh anggota DPRD dan pemerintah desa.
Pernyataan itu dibacakan perwakilan Fraksi Nurani Sejahtera, Beatus Wilfridus Djogo, dalam Rapat Paripurna VI Masa Sidang III Tahun 2024/2025 yang berlangsung di Gedung Lepo Kula Babong, Selasa, 1 Juli 2025. Usulan disampaikan dalam sesi pemandangan umum fraksi terhadap Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Sikka Tahun Anggaran 2026.
Baca Juga: HIPERMATA Sikka Desak Pembatalan HGU dan Percepatan Reforma Agraria untuk Masyarakat Adat
Menurut fraksi, program bantuan pemasangan listrik baru dinilai penting untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Kabupaten Sikka. Selain menyangkut pelayanan dasar, akses listrik disebut berkaitan erat dengan potensi pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Langkah ini tidak hanya akan mendukung target rasio elektrifikasi nasional, tetapi juga menjadi prasyarat penting bagi tumbuhnya UMKM desa, rumah tangga produktif, serta investasi ekonomi lokal yang berbasis kelistrikan, sehingga berdampak langsung terhadap kemandirian fiskal daerah," ujarnya di hadapan peserta rapat.
Ia menambahkan, dokumen KUA-PPAS Tahun Anggaran 2026 seharusnya merefleksikan tekad politik yang bersih, penggunaan anggaran yang efektif, dan kebijakan pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Sikka — dari Tanawawo hingga Mego, dari pesisir hingga pegunungan, dan dari pusat kota hingga desa tertinggal.
Baca Juga: Tingkatkan PAD, Fraksi Nurani Sejahtera Dorong Pemda Sikka Prioritaskan Rekanan Lokal
"Fraksi percaya bahwa perubahan hanya dapat terjadi bila kita memiliki keberanian untuk membenahi yang salah, menyempurnakan yang kurang, dan memperjuangkan suara rakyat tanpa kompromi pada prinsip," kata Wilfridus.