FLORES TERKINI – Saya coba merekam kembali ingatan semasa berada di lembaga pendidikan SMA Seminari San Dominggo Hokeng, Larantuka. Saat itu, Romo Agustinus Siswani Iri menjadi frater TOP bagi kami.
Romo Gusti pernah mengajar kami pendidikan agama Katolik, Dramaturgi serta beberapa mata pelajaran lainnya.
Di Seminari, kami memiliki dua buku rapor: rapor kuning adalah buku rapor yang memuat mata pelajaran khas seminari seperti Akademi, Bahasa Latin, Konferensi, Dramaturgi, Bahasa Jerman, dan lain sebagainya. Sedangkan buku rapor merah memuat rapor seperti rapor SMA pada umumnya.
Baca Juga: Kronologi Lakalantas yang Menyebabkan Romo Gusty Iri Meninggal Dunia, Rencana Studi S2 Hukum Pupus
Saya ingat beberapa kali, Frater Gusti Iri yang masih muda dan energik itu memberi kami bekal pendidikan politik di seminari. Ketertarikan Romo Gusti Iri pada bidang politik dan hukum bukan setelah jadi imam, tetapi saat dirinya masih menjadi frater TOP.
Frater Gusti yang masih muda itu tampak bersemangat memberi kami bekal politik, meski waktu itu masa-masa kami "angin ribut" (masa nakal dan suka jaili teman).
Frater Gusti pada masanya adalah sosok yang mau dibilang cukup bijaksana. Konon katanya, saat sidang nilai dan sikap di Seminari Hokeng, Romo Gusti pernah membela seorang siswa yang kedapatan mencuri buah-buahan di kompleks seminari.
Baca Juga: Romo Gusty Iri akan Dimakamkan di Pekuburan Para Imam Reinha Rosari Larantuka, Berikut Jadwalnya