Bimoku dalam Puisi: Surga yang Telantar atau Dianaktirikan?

- 28 Juli 2023, 09:33 WIB
Ilustrasi sampah.
Ilustrasi sampah. /Pixabay/Karuvadgraphy

FLORES TERKINI – Bimoku adalah salah satu wilayah di Lasiana, persisnya di Jalan Herman Yohanes, Penfui, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jika Anda melintasi kawasan ini, suatu pemandangan tak elok bisa bikin mata Anda melek, tapi ini barangkali hanya bagi yang peduli.

Bagaimana tidak? Sejak Anda memasuk jalan Timor Raya atau batas antara Kelurahan Penfui-Kota Kupang dan Desa Tarus-Kecamatan Kupang Tengah yang merupakan dua jalur Bimoku, Anda dapat mengamati tumpukan sampah dengan berbagai jenis yang berserakkan di mana-mana. Begitu juga dengan beberapa titik di sepanjang jalan tersebut, dari arah Lasiana sampai di bundaran penghijauan Penfui, Kota Kupang.

Agaknya, plang larangan JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN yang bertengger di dekat pintu masuk Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang sampai area Bukit Cinta Penfui tak mempan mengusik nurani oknum-oknum tak bertanggung jawab. Sampah plastik, popok bayi bekas, dan jenis lainnya yang merupakan sampah rumah tangga dibiarkan berserakkan di tempat itu.

Baca Juga: Ingin Tahu Seberapa Cocok Zodiak Leo dan Scorpio Dalam Hubungan Asmara? Ini Jawabannya!

Sementara itu, setiap pengendara yang melintas di wilayah itu sembari menutup rapat-rapat kedua lubang hidung seakan-akan menjadi sebuah lelucon atau lawakan, gegara gerak-gerik mereka yang beraneka ragam. Apakah aroma tak sedap dari sampah-sampah itu hingga mengganggu kenyamanan saat berkendara patut ditertawakan?

Lantas, ini salah siapa? Persis di titik itulah guratan puisi sederhana karya Sonny Lamoren berikut coba menggambarkan situasi di jalur Bimoku, serentak mengusik kesadaran kita akan betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Di sisi lain, sebuah harapan pun turut digantungkan. Barangkali kelak, Bimoku yang kini ditelantarkan dan dianaktirikan bakal berubah wajah menjadi salah satu ‘surga tersembunyi’ di Kota Kupang.

Baca Juga: Dua Model Masyarakat dan Habitus Membaca-Menulis

Di Bimoku

Matahari terbit bergantung
adalah cara kita melihatnya
berproses dengan waktu dan
ketekunan-belajar,
untuk kehidupan yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x