Sang supir hanya bisa meminta maaf dan mohon ampun akan peristiwa yang telah merenggut nyawa orang tercinta Aldebaran dan calon anak dalam kandungannya.
Dengan perasaan bercampur, marah kesal sedih, Aldebaran pun tak bisa banyak berbuat apa-apa kecuali bertanya.
Dia menanyakan, kenapa sang supir harus lari jika memang tidak bersalah bahkan bisa jadi orang pertama yang menyelamatkan.
Supir truk itu memelas mengharapkan iba dengan dalih ia hanyalah orang miskin dan takut tak dapat bertanggung jawab terlebih istrinya tengah hamil.
Meski kesal setelah bertemu muka langsung, Aldebaran tak bisa berbuat apa-apa karena terlalu marah atau sudah tak tahu lagi harus bagaimana.
Setelahnya supir truk memberikan keterangan yang jadi awal mulai terungkapnya penyebab kecelakaan terjadi.
Sopir truk itu pun mengungkapkan jika dirinya hanya melihat tiga mobil saat kejadian berlangsung, yakni truk yang dia kendarai, mobil Aldebaran dan satu mobil sedan berwarna merah.
Ia sampaikan bila mobil sedan merah itu seperti punya rencana menjebak karena yang membuat mobil Aldebaran masuk ke jalur truk.