Akibat Perluasan Jalan di Kabupaten Ende, Solar Jadi Langka di Bajawa: Ternyata Ini Penjelasannya

- 14 Juni 2024, 22:17 WIB
Akibat Perluasan Jalan di Kabupaten Ende, Solar Jadi Langka di Bajawa
Akibat Perluasan Jalan di Kabupaten Ende, Solar Jadi Langka di Bajawa /Dok. Pertamima

FLORESTERKINI.com - Belakangan ini, kota Bajawa menghadapi tantangan besar dengan kebijakan pembatasan solar oleh pemerintah.

Hal ini menyebabkan antrian panjang di SPBU dan berdampak signifikan pada aktivitas sehari-hari warga.

Terlebih lagi, keterlambatan pengiriman BBM dan kondisi cuaca yang buruk memperparah situasi. Mari kita simak lebih dalam mengenai dampak dari kebijakan ini.

Baca Juga: Sebanyak 928 Petugas Pantarlih di Kabupaten Sikka Direkrut: Siap Kawal Proses Pilkada 2024

Antrian Panjang di SPBU

Kota Bajawa yang biasanya tenang kini ramai dengan antrian panjang di dua SPBU utamanya, yaitu SPBU Boubou dan SPBU Turekisa.

Setiap hari, antrian kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam mengular hanya untuk mendapatkan solar.

Baca Juga: Layar Tancap Adrenalin: Berikut Daftar 7 Film Action Terbaik yang Wajib Ditonton

Kebijakan pembatasan pengiriman solar oleh pemerintah melalui depot Pertamina menyebabkan pasokan solar di kota ini terbatas.

Keterbatasan pasokan ini diperparah dengan proyek perluasan jalan raya di Kabupaten Ende.

Sistem buka-tutup jalan mengakibatkan keterlambatan pengiriman BBM dari depot Pertamina Ende, sehingga kendaraan-kendaraan harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan solar.

Baca Juga: Labuan Bajo Bakal Miliki Uskup Baru dalam Waktu Dekat, Benarkah?

Ditambah lagi, cuaca yang kurang bersahabat semakin menghambat proses pengiriman BBM ke Kabupaten Ngada, membuat pelayanan pengisian BBM menjadi tidak optimal.

Dampak pada Aktivitas Sehari-hari

Antrian panjang ini bukan hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat yang sangat bergantung pada solar.

Baca Juga: Pentahbisan Uskup Agung Ende Bakal Dihadiri Duta Besar Vatikan, 37 Uskup, dan Provinsial SVD Seluruh Dunia

Kebutuhan itu baik untuk operasional kendaraan pribadi maupun alat usaha, ketersediaan solar yang terbatas membuat banyak pekerjaan terhambat.

Para sopir angkutan umum, misalnya, harus menghabiskan waktu berjam-jam di SPBU, yang seharusnya bisa digunakan untuk mencari penumpang.

Salah satu pengawas SPBU Boubou, Ona Helena Natalia Soa, menjelaskan bahwa pembatasan pengiriman solar memang diperlukan untuk memastikan pemakaian yang tepat sasaran.

Baca Juga: Camat Ende Selatan Buka Suara Terkait Polemik di Pasar Mbongawani

Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pengendalian ini menimbulkan hambatan besar bagi masyarakat.

"Untuk solar saat ini memang kita ada kekurangan karena terjadi pengendalian. Pengendalian ini dilakukan supaya pemakaian solar benar-benar tepat sasaran.Hambatannya, hingga saat ini ada buka tutup jalan proyek perluasan jalan di Kabupaten Ende sehingga masuk terlambat ke Bajawa," katanya, dikutip dari RRI.

Harapan untuk Solusi Cepat

Baca Juga: Gelar Aksi Protes, Pedagang Ikan di Pasar Mbongawani Ende Nekat Jualan di Tengah Jalan

Warga Bajawa kini sangat berharap agar pelayanan pengiriman BBM dari depot Pertamina Ende segera kembali normal.

Ketersediaan solar yang stabil sangat penting untuk mendukung mobilitas dan kelancaran usaha masyarakat.

Ona juga menambahkan bahwa normalisasi pasokan solar akan sangat membantu mengurangi antrian panjang dan memulihkan aktivitas ekonomi di kota Bajawa.

Baca Juga: Nekat Jualan di Tengah Jalan, Pedagang di Ende: Supaya Pemerintah Buka Mata

Secara keseluruhan, kebijakan pembatasan solar memang bertujuan baik, yaitu memastikan pemakaian yang tepat sasaran.

Namun, tanpa dukungan infrastruktur dan kondisi yang memadai, kebijakan ini justru menimbulkan berbagai masalah baru.

Semoga pemerintah dan pihak terkait dapat segera menemukan solusi yang efektif agar kebutuhan BBM masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.***

Editor: Max Geroda

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah