Renungan Katolik Minggu Biasa XI, 16 Juni 2024: Mengalami Kerajaan Allah dengan Mata Iman

15 Juni 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi. Renungan Katolik Minggu Biasa XI, 16 Juni 2024. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Pixabay

FLORES TERKINI – Renungan Katolik Minggu Biasa XI, 16 Juni 2024, mengajak umat untuk memaknai maksud dari perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Refleksi tentang Kerajaan Allah ini bersumber dari tiga Bacaan Kitab Suci, yakni Bacaan Pertama dari Kitab Yeh. 17:22-24, Bacaan Kedua dari 2Kor 5:6-10, dan Bacaan Injil Mrk. 4:26-34.

Perumpamaan Kerajaan Allah

Dalam nas Injil Markus di hari Minggu ini Yesus mengisahkan Kerajaan Allah dalam dua perumpamaan. Pertama tentang seorang petani yang menyiapkan lahan dan menabur benih. Tetapi daya tumbuh benih itu sampai menghasilkan buah tidak diatur oleh sang petani, melainkan oleh daya hidup yang diberikan Sang Pencipta dalam benih itu sendiri.

Baca Juga: Sinopsis Joseon Chefs, Drama Sejarah Pertama dari Yoon San Ha

Demikianlah halnya Kerajaan Allah. Para pewarta Sabda menaburkan benih Firman di lahan hati manusia, tapi Tuhan-lah yang memberikan daya tumbuh sampai menghasilkan buah.

Kedua, Kerajaan Allah itu ibarat biji sesawi yang sangat kecil, namun ia tumbuh menjadi besar dan burung-burung bersarang di naungannya. Dalam konteks Indonesia, mungkin bisa digunakan ibarat benih beringin yang sangat kecil tapi bisa tumbuh menjadi pohon raksasa.

Demikianlah halnya Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus. Pada awalnya amat kecil dan sederhana, tetapi pada akhirnya menjadi besar, tempat bernaung segala bangsa yang mencari keselamatan.

Semua perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah tersebut adalah kisah tentang hal-hal yang biasa, tetapi Kerajaan Allah adalah kehadiran Allah yang luar biasa di tengah hal-hal yang biasa dalam hidup kita setiap hari.

Baca Juga: Menyambut Hari Bhayangkara ke-78: Polres Ende Gelar Bakti Sosial di 6 Tempat Ibadah

Maka mengalami Kerajaan Allah dengan mata iman itu seperti kemampuan melihat riwayat rimba dalam sebutir benih kecil atau membaca rahasia langit dan lautan dalam setitik embun pagi: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat" (Luk. 10:23).

Kalau Injil berbicara tentang benih, teks nabi Yehezkiel bercerita tentang ranting kecil pohon aras dengan tunas muda yang diambil dan ditanam Tuhan di puncak sebuah gunung Israel. Tanaman kecil itu kemudian tumbuh menjadi pohon raksasa tempat bernaung burung-burung dan margasatwa.

Hal itu merupakan lambang karya keselamatan Allah yang dimulai dengan awal yang kecil, tapi kemudian menjadi sangat besar, tempat bernaung umat manusia dari segala bangsa.

Ibarat tentang benih kecil itu tidak hanya berlaku untuk Kerajaan Allah secara keseluruhan, melainkan juga untuk kita masing-masing. Benih-benih kebaikan yang kita perjuangkan dalam hidup setiap hari akan berbuah dalam hidup abadi, seperti dikatakan Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Naik Ranjang Sabtu, 15 Juni 2024: Ini Dia Masa Depan Cinta Segitiga Tias, Dean, dan Gino

Doa

Ya Tuhan, kerajaan-Mu hadir di tengah-tengah kami, bila kami mendengar dan menghayati Firman-Mu. Semoga benih kecil yang ditabur di lahan sunyi setiap hati akan tumbuh dan menghasilkan buah berlimpah dengan hujan rahmat-Mu.

Dan semoga ranting kecil dengan tunas hijau yang Kautanam di pulau-pulau Nusantara melalui tangan para bentara Sabda, akan tumbuh menjadi pohon besar tempat bernaung burung-burung dan margasatwa, tempat berlindung semua orang yang mencari keselamatan dalam Kasih-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.***

Disclaimer: Renungan Katolik ini sejatinya disusun dan dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, kemudian dibagikan lagi di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud dan tujuan evangelisasi di media sosial.

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler