SMAD Hadir di Flores Timur, Kades Nawokote: Akan Dialokasikan Dana Desa untuk Program Literasi Berkelanjutan

8 Maret 2021, 19:48 WIB
SMAD (Sahabat Membaca Anak Desa) kini hadir di Flores Timur, khususnya di Desa Nawokote, Kec. Wulanggitang, Flotim dengan TBM WUE WULI. /Flores Terkini.com

FLORES TERKINI – Demi menggerakkan literasi yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, maka Komunitas Sahabat Membaca Anak Desa (SMAD) sebagai satu wadah yang bergerak di bidang literasi pun tak mau ketinggalan.

SMAD bermula dari sikap kritis dua anak muda, Damianus Sonny Lamoren dan Katarina L. Mare, yang merasa bahwa Flores Timur membutuhkan satu revolusi literasi yang mapan, dan itu bukan terbatas pada daerah-daerah tertentu saja, melainkan secara menyeluruh dengan sasaran semua wilayah desa di Kabupaten Flores Timur.

Dengan bantuan para donator juga kerja sama tim yang solid, Sony Lamoren dan Ketryn Mare, perempuan hebat kelahiran Hokeng, mulai merintis secara perlahan SMAD dengan mengajak teman-teman yang peduli dan menaruh perhatian yang sama pada bidang literasi.

Baca Juga: Elsa Tak Jujur sama Nino hingga Coba Menculik Reyna, Bocoran IKATAN CINTA Selasa 9 Maret 2021

Hasilnya, cukup memuaskan. Beberapa teman-teman bergabung secara sadar dan tentu memiliki kesamaan mimpi yakni memajukan literasi di Flores Timur saat ini, walaupun hanya berkomunikasi lewat media sosial, membuat group Whatsapp, dan juga halaman di Facebook.

Oleh karena dirintis oleh anak-anak muda yang kreatif dan inovatif serentak memiliki kepedulian murni terhadap anak-anak muda, generasi emas harapan bangsa dan negara, maka semangat itu dibuktikan dengan penyaluran buku-buku ke desa dengan harapan desa bisa menghidupkan visi dan misi SMAD.

Hari ini, Senin, 8 Maret 2021, SMAD melangkah lebih jauh dan mulai merintis literasi, membuka dapur kerja literasi yang lebih mandiri dengan mengunjungi Desa Nawokote, di Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga: Siap-siap Dibuka, Cek Jadwal Pendaftaran Tes CPNS 2021 dan Rincian Formasinya di Sini

Kehadiran SMAD di tiga kampung kecil, Duang, Bawalatang, dan Kumaebang ini memberikan angin segar dan harapan literasi yang pastinya selalu dalam harapan maju pantang mundur.

Kepala Desa Nawokote, Bapak Petrus Dua Puka dalam penyerahan buku dan banner pada Senin, mengungkapkan syukur dan terima kasih atas hadirnya SMAD.

“Kami merasa bersyukur bahwa hari ini terjadi apa yang telah dibicarakan secara lisan dalam pertemuan sebelumnya, apalagi masyarakat dan anak-anak membutuhkan ini,” katanya dalam sambutan hari ini di Duang.

Baca Juga: Joan Laporta Terpilih Menjadi Presiden Barcelona, Ini Tugas Berat yang Menantinya

“Kami berharap Komunitas Sahabat Membaca Anak Desa (SMAD) bisa memberikan motivasi dan pendampingan bagi kami. Kami siap bekerja sama dengan komunitas agar ke depan bisa buat sesuatu untuk Lewo Tana. Apalagi ini bagian dari pemberdayaan masyarakat. Akan dialokasikan Dana Desa untuk program ini ke depannya,” ungkap bapak yang diam-diam mempunyai seorang anak yang sukses jadi prajurit TNI.

Dalam sambutannya, Sonny Lamoren pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena Desa Nawokote sudah membuka ruang kolaborasi ke depannya.

“Kami berterima kasih kepada bapak kepala desa dan aparatnya karena menyambut niat Komunitas SMAD untuk membangun taman baca masyarakat. Ke depannya kita sharing program dan kami siap dampingi TBM di Desa Nawokote,” katanya.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 13, Begini Tata Caranya

Ia menambahkan, sejauh ini sudah ada 2 desa yang sudah menerima kehadiran SMAD, yakni Desa Daniwato di Solor Barat dan kedua Desa Nawokote, di wilayah Boru, Kecamatan Wulanggitang.

Ibu Linda selaku Pengelolah Perpustakaan Desa, juga mengungkapkan hal senada sambil mengapresiasi atas hadirnya SMAD di Desa Nawokote sambil mengharapkan rancangan program baru dan bisa dijalankan.

“Kami berterima kasih atas niat baik untuk desa kami. Sebenarnya kami sudah punya perpustakaan dan pada tahun 2010 mendapat bantuan 1000 buku dengan 500 judul. Metode kami ialah orang datang pinjam. Dengan kehadiran SMAD ini kami berharap bisa jalankan program. Kami akan merancang program agar perdayakan dusun-dusun yang ada untuk aktifkan taman baca,” imbuhnya.

Baca Juga: Ternyata Ada Tips Unggul Tanam Mawar pada Kentang, Dijamin Mekar Setiap Hari

Tentang SMAD ini, lebih jauh, Sonny Lamoren menjelaskan bahwa SMAD merupakan wadah bagi anak-anak muda asal Flotim yang mempunyai kepedulian dan konsentrasi penuh di bidang pendidikan.

Untuk mengawali semua membentuk TBM, SMAD membuat programnya dengan menjalankan Open Donasi Buku, jika sudah diperoleh bukunya, maka direkap sesuai dengan usia dari TK sampai orang tua, lalu distribusikan untuk pembangunan taman baca di kampung-kampung.

Semua urusan pengiriman diatur oleh SMAD dengan bekerja dari tanah Jawa dan desa sasaran siap menerima dengan gratis tanpa pungut biaya. Karena SMAD memiliki visi: Semua Desa di Flores Timur memiliki Taman Baca yang Aktif dan Kreatif.

Baca Juga: Beberapa Fakta Seputar Frater Carlos yang Meninggal Gantung Diri di Pohon Kedondong Biara Karmel San Juan

“Pada awalnya memang kami sempat kesulitan dari segi biaya, tapi kami yakin, rencana dan karya Roh Kudus pasti bekerja dengan baik demi Lewo Tana Lamaholot tercinta,” ungkapnya.

Sebagaimana dihubungi via Whatsapp, Sonny Lamoren, anak muda kelahiran Ritaebang, Solor menuturkan, ia memercayai SMAD berjalan dalam rencana Tuhan. Rencana jangka panjang untuk mengembangkan kerja literasi di Flores Timur.

Salah seorang anak muda yang juga masuk dalam aparat desa, Marianus R. W. Puka ikut berharap, SMAD tetap seiring dan sejalan bersama Desa Nawokote ke depannya sampai ada banyak terobosan-terobosan baru lainnya.

Baca Juga: Bermula dari Pelamun Hingga Baca 'Conversations with God', Hidup Dee Lestari Diubah, Ini Kisahnya!

“Kami harapkan, SMAD akan lebih aktif menyuarakan pergeseran di dunia pendidikan. Jika saat ini semangat baca anak-anak menjadi semakin lumpuh, maka SMAD hadir untuk mengedukasi kami di desa dengan keterbatasan kami, mohon didoakan,” ungkapnya.

Sonny menerima semua masukan yang berharga dari desa dan intensi SMAD (Sahabat Membaca Anak Desa) akan terus berjalan dan dikerjakan secara bersama-sama untuk kemajuan literasi yang berkelanjutan di Flores Timur, NTT.***

 

.

 

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler