FLORES TERKINI - Selain akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton, pemerintah juga akan mengimpor beras sebanyak 3 juta ton.
Menurut Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, alasan pemerintah mengimpor garam sebanyak itu ialah karena garam yang dihasilkan oleh para petani garam dalam negeri kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan industri.
"Garam itu kualitasnya berbeda. Di mana garam kita yang dikerjakan PT Garam dan petani rakyat ini belum bisa menyamai kualitas garam industri tersebut," kata Muhammad Lutfi dalam konferensi pers virtual pada Jumat 19 Maret 2021.
Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Minggu 21 Maret 2021, Pertemuan Sengit Wilantara dan Argadana
Kebijakan pemerintah ini tentu akan berdampak pada petani garam dalam negeri, termasuk petani garam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Koordinator Petani Garam Kecamatan Raijua, Barnabas Nite, mengungkapkan keheranannya atas kebijakan pemerintah melakukan impor garam tersebut. Padahal menurutnya, ribuan ton garam di wilayah NTT nganggur begitu saja.
"Puluhan ribu ton garam di wilayah kami NTT nganggur, kenapa pemerintah pusat mesti impor lagi garam dari luar negeri. Kami sangat kecewa," terangnya pada Sabtu 20 Maret 2021.
Barnabas pun menegaskan bahwa kebijakan pemerintah melakukan impor garam sebanyak 3 juta ton adalah kebijakan yang sangat merugikan petani garam.