Dalam kisahnya, pemuda Sangguana yang terdampar di Pulau Rote jatuh cinta kepada seorang putri Rote.
Putri tersebut kemudian memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat alat musik yang tidak pernah ada di dunia, dan jadilah sasando.
“Jadi pas ending terakhir itu nanti ada sosok Sangguana yang diarak sebagai pemenang, tanda kemenangan, diarak dengan tandu membawakan sasando untuk tuan putri. Tuan putri itu yang sebagai penyanyi juga, penyanyi Rote yang melagukan ‘Sari Sandoria’ yaitu tentang sasando,” ujar Izhu.
Izhu berharap, konser ini dapat menginspirasi generasi muda dan melahirkan banyak pemain sasando.
Ia juga berharap konser ini dapat membuat sasando makin dikenal di dunia internasional sehingga tidak akan diklaim oleh negara lain.
Baca Juga: Begini Akhir dari Kasus Natalie Afi yang Viral Gegara Dituding Punya Akun Alter Syur
“Pemerintah harus lebih peka terhadap budaya yang kita punya biar tidak terjadi pengklaiman di seluruh budaya di provinsi di Indonesia ini,” tandasnya.
Turut hadir menyaksikan Konser Suara 1.000 Sasando di Labuan Bajo di antaranya Ibu Iriana Jokowi bersama para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).
Di penghujung acara, Ibu Iriana beserta para anggota OASE turut menari bersama tarian “Kiri Kanan dan Ja’i”. Acara pun diakhiri dengan festival kembang api.***