Patah Hati Prancis dan Tangisan Didier Deschamps: Sungguh Kejam!

19 Desember 2022, 08:02 WIB
Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps tak kuasa menahan air matanya usai Prancis gagal jadi juara Piala Dunia 2022. /ANTARA/Paul ELLIS /AFP

FLORES TERKINI – Kekalahan menyakitkan tim nasional Prancis di partai final Piala Dunia 2022 menyisakan tangis di pipi sang pelatih, Didier Deschamps.

Deschamps menyebut cara Prancis kalah dalam final Piala Dunia melawan Argentina sungguh "kejam".

Pasalnya, sempat hilang harapan usai tertinggal dua gol hingga menit ke-80, Prancis dua kali bangkit dan nyaris membuyarkan mimpi Argentina menjadi juara.

Baca Juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Lionel Messi Batal Pensiun

Kylian Mbappe mencetak dua gol dalam dua menit saat laga di waktu normal akan berakhir sepuluh menit lagi.

Dua gol Mbappe itu sekaligus membatalkan keunggulan Argentina dan memaksa Lionel Messi cs harus bermain hingga perpanjangan waktu.

Mbappe kembali mencetak gol dari titik putih untuk melengkapi hattrick-nya, dan kembali menyamakan kedudukan 3-3 setelah Lionel Messi sempat membawa Argentina unggul 3-2 di menit ke-108.

Baca Juga: Kata Pele Usai Argentina Juara Piala Dunia 2022, Singgung Soal Messi dan Mbappe

Selanjutnya, Randal Kolo Muani hampir mencetak gol pada saat-saat terakhir extra time dan hampir saja membawa Prancis keluar sebagai juaranya.

Sayangnya, mimpi Prancis untuk juara dua kali berturut-turut di Piala Dunia pupus seketika, usai Argentina menang 4-2 lewat duel penalti.

Dalam drama itu, Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menjalankan tugasnya bagi timnas Prancis.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 18 Desember 2022: Mama Sarah Mulai Menyerah, Abimana Malah Belum Tersentuh

Bagi Deschamps, pertandingan final Piala Dunia 2022 yang berakhir dengan kekalahan timnya itu sangat layak untuk disesalkan.

"Kami tidak sebagus dalam 60 menit pertama melawan lawan berkualitas tinggi yang memiliki energi lebih banyak, tetapi kami bangkit entah dari mana dan membalikkan situasi yang sangat sulit. Itu membuat kami semakin menyesal," kata Deschamps, dikutip dari ANTARA, Senin, 19 Desember 2022.

Deschamps lantas tak dapat lagi menjelaskan hasil akhir laga itu, selain berlinangan air mata setelah Prancis gagal menjadi tim pertama dalam 60 tahun yang mempertahankan trofi juara Piala Dunia.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Minggu 18 Desember 2022, Bahagia Mampu Bertahan hingga Akhir

"Kami berpeluang menjuarai Piala Dunia ini pada menit terakhir, tetapi itu tidak terjadi," ujarnya.

"Anda harus mengucapkan 'bravo' kepada mereka. Saya tak mau tak menaruh hormat kepada Argentina, tapi ada banyak sekali emosi dan pada akhirnya sungguh kejam, mengingat kami sudah begitu dekat (untuk menjadi juara)," imbuhnya.

Deschamps mengatakan, virus yang menyerang beberapa pemainnya menjelang final telah membuat mereka tampil buruk dalam satu jam pertama laga itu.

"Banyak alasan yang menjelaskan mengapa kami tidak sebaik itu. Beberapa pemain penting kekurangan energi. Memasukkan pemain-pemain lebih muda dengan sedikit pengalaman tapi lebih segar dan berkualitas telah menmbuat mimpi kami tetap hidup," kata dia.

"Tapi sayangnya mimpi itu tidak jadi kenyataan," pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler