FLORES TERKINI – Duel Real Madrid vs Liverpool di Leg 2 Liga Champions bakal terjadi pada Kamis, 16 Maret 2023 di Santiago Bernabeu.
Jelang laga penting tersebut, pelatih Carlo Ancelotti justru trauma dengan pengalaman jelek yang pernah dialaminya bersama Los Blancos di kompetisi yang sama.
Real Madrid vs Liverpool bakal menjadi pertandingan akbar di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Diperkirakan, kedua tim bakal tampil habis-habisan guna lolos ke fase selanjutnya.
Liverpool yang kalah 2-5 pada leg pertama di Anfield mau tidak mau harus menang jika ingin lolos ke putaran berikutnya.
Detik-detik Real Madrid vs Liverpool terjadi di kandang El Real, Ancelotti justru 'trauma' jika pengalaman buruknya bersama Los Blancos di kompetisi yang sama terjadi lagi.
Pengalaman jelek yang dimaksud adalah ketika Real Madrid kontra Chelsea di leg kedua Liga Champions musim lalu.
Baca Juga: Diduga Korupsi Dana SPI, Rektor Unud Bali Dicecar 48 Pertanyaan Selama 9 Jam, Begini Hasilnya
Saat itu, pada leg pertama di Stamford Bridge, Real Madrid sukses mengalahkan Chelsea dengan skor telak 3-1.
Namun, pada leg kedua yang terjadi di kandang Real Madrid, Chelsea secara mengejutkan unggul lebih dulu atas Los Blancos dengan skor 3-0.
Beruntung, akhirnya Benzema dkk berhasil mengejar ketertinggalan dan akhirnya berbalik unggul atas Chelsea.
Saat itu, pasukan Ancelotti pun akhirnya lolos ke babak selanjutnya setelah menang dengan agregat 5-4.
"Kami punya pengalaman musim lalu melawan Chelsea. Kami punya keunggulan tiga gol, itulah sebabnya kami menjadi favorit, seperti musim lalu. Namun perlu diingat, kami harus bermain selama 90 menit lagi," kata Ancelotti seperti dikutip Flores Terkini dari Mirror.
Laga Real Madrid vs Liverpool nanti, Ancelotti berharap agar Karim Benzema dkk harus tampil maksimal seperti pada leg pertama di Anfield.
Dengan begitu, Real Madrid tidak akan kerepotan jika Liverpool bisa melakukan comeback sempurna.
"Untuk lolos, kami harus bermain dengan sikap yang sama seperti di leg pertama. Kami punya keuntungan, tapi kami tak bisa hanya bermain bertahan, kami harus menekan selama 90 menit," kata pelatih yang sukses mengantar Real Madrid menjadi juara piala dunia antarklub tersebut.***