FLORES TERKINI – Berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh, museum ini buka setiap hari (kecuali hari Jumat) pada pukul 10.00 hingga 12.00 dan pukul 15.00 hingga 17.00.
Gaya bangunan ini cukup unik, memiliki gaya rumah panggung atau Rumah Panggung, dan terlihat seperti kapal dengan cerobong asap jika dilihat dari jauh.
Di dalam museum, Anda bisa menemukan lorong sempit dengan suara gemuruh tembok air di kedua sisinya seolah mengingatkan dahsyatnya tsunami.
Baca Juga: Gunongan Sultan Iskandar Muda di Nangroe Aceh, Tempat Mandi untuk Istri Putro Phang dari Malaysia
Museum Tsunami Aceh menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto para korban dan kisah para penyintas.
Model bangunan tersebut merupakan hasil pemenang sayembara yaitu M.Ridwan Kamil (Dosen Arsitektur Institut Teknologi Bandung) dengan ide bangunannya adalah Rumoh Aceh sebagai Escape Hill.
Rencana pembangunan museum dianalogikan dengan episentrum tsunami gelombang laut. Unsur-unsur tradisional seperti Tari Saman telah diterjemahkan dalam kulit luar eksterior bangunan.
Museum yang dibangun dengan dana Rp70 miliar ini memiliki 2 anak tangga, di mana lantai 1 merupakan area terbuka yang dapat dilihat dari luar dan berfungsi sebagai tempat peringatan tsunami.