Pariwisata Bali Menyambut NEW NORMAL Dengan Cara Digital Tourism

- 9 Juni 2020, 16:20 WIB
Pagoda lake Bali
Pagoda lake Bali /

 

WARNAMEDIABALI -  Tahap awal pandemi Covid-19 banyak terfokus pada goncangan dan dampak krisis, namun tujuh minggu kemudian, fokusnya telah bergeser. Adalah waktu yang sangat sulit bagi industri salah satunya pariwisata. Untuk tetap bertahan harus tetap gesit, adaptif, dan benar-benar mau berubah dalam hal strategi dan produk. 

Banyak destinasi kini telah mengimplementasikan rencana manajemen krisis mereka dan mencari ke dalam alih-alih ke luar dengan cara baru yaitu Digital Tourism. 

Digital Tourism dalam situasi New Normal bukanlah seperti yang saat ini orang kira atau pikirkan, yaitu proses wisata virtual di dunia maya menggunakan Virtual Reality (VR). Virtual Reality (VR) hanya salah satu komponen untuk membantu mendorong industri pariwisata tetap dapat maju setelah situasi saat ini selesai.

Baca Juga: Setelah Wabah Usai Ayo Berwisata Ke Bali

Idenya adalah bahwa saat orang dapat melakukan perjalanan wisata lagi, VR memungkinkan mereka untuk mengetahui lebih banyak tujuan sebelum mereka memutuskan untuk berlibur dan juga memberikan mereka rasa keinginan untuk bepergian ke banyak tempat.

Dengan dunia yang sekarang online, tujuan di seluruh dunia telah menuju ke arah digital. Digital telah menjadi cara paling efektif bagi DMO (Destination Marketing Organizations) untuk menjangkau audiens mereka di rumah. 

Bali Dance
Bali Dance
Ini adalah "NORMAL BARU" dalam hal promosi tujuan. Namun, destinasi kini juga berbagi ruang dengan bisnis lokal. Untuk merangsang pemulihan, banyak tujuan mengintegrasikan bisnis dan blog lokal ke platform mereka. DMO (Destination Marketing Organizations) membentuk kembali situs web mereka yang ada untuk mendukung bisnis, dengan penciptaan Webshop, Direktori dan Sumber Daya Lokal. Sangat mungkin bahwa kita akan melihat pergeseran lebih banyak bisnis ke Platform E-commerce untuk menjamin kelangsungan hidup mereka.

 Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Tentang Tari Kecak Bali

Tujuan global sekarang sangat terfokus pada penyediaan dukungan di tingkat lokal. Prioritasnya adalah pemulihan dan terutama memberikan dukungan keuangan untuk bisnis lokal. DMO (Destination Marketing Organizations) harus berinovasi menciptakan jalur khusus bagi bisnis lokal dengan menyediakan layanan seperti sumber daya online dan panduan dukungan keuangan.(*)

Strategi DMO (Destination Marketing Organizations) sekarang berpusat di sekitar pariwisata lokal dan memastikan bisnis lokal didukung dan siap ketika pengunjung kembali.

Fasilitas hotel di bali
Fasilitas hotel di bali
Pandemi Covid-19 telah mengubah kita, sebagai manusia dan sebagai wisatawan. DMO (Destination Marketing Organizations) sekarang harus memikirkan kembali strategi dan pesan mereka, untuk membuat pariwisata menjadi industri yang lebih baik.

Terlepas dari tantangan yang diberikan oleh jarak sosial (Social Distancing) pada industri pariwisata, maka DMO (Destination Marketing Organizations) harus melihat sisi positif dan menunjukkan bahwa pariwisata adalah kekuatan global untuk kebaikan.

 Baca Juga: Tidak Ada Festival Layang-layang di Bali Tahun Ini Akibat Wabah Covid-19

Untuk tujuan dan bisnis, dampak dan keterlibatan mereka akan lebih besar, jika pesan dan tindakan mereka ALAMI, JUJUR, dan MEMBAHAS SESUATU YANG PENTING. Dampak sosial sangat berharga, dan industri pariwisata harus menunjukkan hal-hal baik yang dapat dilakukannya pada masa depan Bali.(**)



Editor: Rudolf

Sumber: bali.go.digital


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah