Keindahan dan Keunikan Gunung Kelimutu: Sejarah, Erupsi, dan Konservasi Alam

- 25 Mei 2024, 21:26 WIB
Lanskap Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lanskap Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. /Dok. Ist./HO-FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Gunung Kelimutu, sebuah gunung api tipe strato dengan ketinggian 1384,5 meter di atas permukaan laut, adalah salah satu keajaiban alam yang memukau di Indonesia. Gunung ini terletak di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kelimutu terkenal karena keindahan danau kawahnya yang memiliki tiga warna berbeda, serta sejarah panjang aktivitas vulkaniknya.

Sejarah Erupsi Gunung Kelimutu

Sejarah erupsi Gunung Kelimutu telah tercatat sejak tahun 1867. Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, interval erupsi gunung ini bervariasi antara 1 hingga 73 tahun.

Erupsi terakhir yang tercatat terjadi pada bulan Juni 1968 berupa erupsi freatik di Kawah Tiwu Koofai Nuwamuri (Kawah 2). Erupsi ini didahului oleh suara desisan dan semburan air berwarna coklat kehitaman dari bagian barat danau.

Keunikan Tiga Danau Kawah

Gunung Kelimutu memiliki tiga danau kawah yang masing-masing memiliki warna berbeda, yaitu Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Koofai Nuwamuri (danau hijau), dan Tiwu Ata Bupu (danau biru-hijau).

1. Danau Merah

Danau ini memiliki diameter sekitar 400 meter dan kedalaman sekitar 60 meter. Warna merah danau ini disebabkan oleh endapan besi di dasar danau. Danau ini saat ini tidak menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan.

2. Danau Hijau

Danau ini terletak tepat di sebelah danau merah dengan ketinggian yang sama, yaitu sekitar 1.410 meter di atas permukaan laut. Aktivitas vulkaniknya lebih aktif dibandingkan dengan danau merah. Airnya sangat asam dan permukaannya sering tertutup oleh gumpalan busa belerang kering.

3. Danau Biru-Hijau

Danau ini memiliki ketinggian sekitar sepuluh meter lebih rendah dibandingkan dua danau lainnya. Diameter kawahnya sekitar 300 meter. Airnya kurang asam dibandingkan danau hijau, namun lebih asam daripada danau merah. Danau ini dipengaruhi oleh pancaran hidrogen sulfida yang kuat.

Konservasi dan Pelestarian Alam

Keindahan dan keunikan Gunung Kelimutu telah menjadikannya objek pelestarian alam yang penting. Seluruh puncak Gunung Kelimutu, termasuk hutan lindung di sekitarnya, telah dilindungi dari eksploitasi oleh penduduk setempat. Namun, pembangunan infrastruktur seperti jalan, tangga, dan pagar di sekitar area danau telah menyebabkan beberapa kerusakan lingkungan.

Di masa lalu, upaya konservasi sering terganggu oleh aktivitas manusia, termasuk penebangan pohon untuk pembangunan jembatan dan pembakaran semak-semak. Hal ini menunjukkan perlunya penetapan kawasan ini sebagai monumen alam untuk memastikan perlindungan yang lebih ketat dan menghindari kerusakan lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah