Singung Soal Tarif Masuk TN Komodo Rp3,75 Juta, Ini yang Dikatakan Presiden Jokowi

- 21 Juli 2022, 20:16 WIB
Presiden Jokowi meresmikan penataan kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis 21 Juli 2022.
Presiden Jokowi meresmikan penataan kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis 21 Juli 2022. /BPMI Setpres/Laily Rachev

Jokowi menjelaskan, pemerintah berencana melakukan konservasi komodo di kawasan pariwisata TN Komodo, yang bakal dipusatkan di Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo.

Karena itu, lanjut Presiden, tarif masuk sebesar Rp3,75 juta tersebut dimaksudkan untuk mengakses wilayah-wilayah dimaksud secara keseluruhan.

Baca Juga: Divisi Utama Piala Bupati Flotim 2022: Radar FC Ajukan Banding, Bagaimana Nasib Bon Kota vs Agotogu?

"Jadi kalau mau lihat komodo silakan ke Pulau Rinca. Di sini ada komodo, mengenai bayarnya berapa, tetap. Tapi kalau mau 'Bapak saya pengin sekali Pak lihat yang di Pulau Komodo', silakan, ndak apa-apa juga, tapi ada tarifnya yang berbeda," ujarnya.

Jokowi berharap, penetapan tarif tersebut tidak dibenturkan dengan berbagai persoalan lainnya. Dia menegaskan bahwa penyesuaian ini untuk menghargai upaya para pegiat konservasi dan lingkungan.

"Itu loh sebenarnya, simpel seperti itu, jangan dibawa ke mana-mana. Karena apa? Bagian-bagian lingkungan, apa, bagian-bagian konservasi juga harus kita hargai mereka masukan mereka," tukasnya.

Baca Juga: ASKAB PSSI Flores Timur Hentikan Sementara Pertandingan Divisi Utama Piala Bupati Flotim 2022

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov NTT) menyebut alasan tarif masuk ke TN Komodo sebesar Rp3,75 juta itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial wisatawan terhadap kelestarian lingkungan

"Kita ingin wisatawan ada rasa memiliki terhadap konservasi, kelestarian ekosistem, dan kelestarian komodo. Ini hewan satu-satunya, kita perlu jaga, wisatawan juga turut berkontribusi," kata Sony.

Lagipula, kata Sony, tarif tersebut ditetapkan Pemprov NTT melalui hasil kajian akademik para ahli lingkungan, yakni dari IPB Bogor dan Universitas Indonesia.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x