Network
FLORESTERKINI.com - Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kembali memberikan sumbangsih tak ternilai bagi peradaban dunia. Sebuah gulungan papirus yang menghitam akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi berhasil teridentifikasi oleh AI.
Keberhasilan AI dalam mengidentifikasi tulisan dalam gulungan papirus tersebut terungkap dalam sebuah kontes Vesuvius Challenge. Penyelenggara mengadakan kontes ini guna memecahkan kode informasi dalam gulungan yang sudah berusia 2.000 tahun.
Gulungan papirus yang menghitam tersebut akibat letusan Gunung Vesuvius, yang pada akhirnya mengubur sebuah kota Romawi kuno yakno, Pompeii. Tiga pemenang akhirnya dinobatkan dalam kontes Vesuvius Challenge ini, dimana mereka menerapkan teknologi AI.
Baca Juga: KPU Siapkan Anggaran Sebesar 11,7 Miliar untuk Seluruh TPS di Flotim
Pihak penyelenggara akhirnya memberikan hadiah senilai 700.000 USD atau sekitar Rp10 jutaan kepada 3 peneliti atas prestasi mereka mengidentifikasi tulisan dalam gulungan papirus kuno teesebut.
Kabarnya, koleksi papirus Herculaneum yang dihadirkan dalam kontes itu mencakup sekitar 800 gulungan papirus Yunani yang dikarbonisasi selama letusan gunung berapi pada tahun 79 Masehi.
Adapun ke tiga pemenang penghargaan tersebut adalah seorang mahasiswa doktoral Youssef Nader di Berlin (Jerman), pekerja magang Luke Farritor di SpaceX Company (AS) dan karyawan robotika Swiss Julian Schilliger.
Dalam kompetisi yang menarik ini, para peserta memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) guna mengidentifikasi perbedaan antara tinta dan papirus serta mengungkap huruf Yunani yang samar-samar dan sulit terbaca melalui analisis pola.
