Network
Ayah Rafathar Malik Ahmad itu tak menampik jika saat itu ia tidak memliki uang tabungan, bahkan kartu ATM miliknya dibekukan petugas BNN.
"Waktu itu masih muda. Masiih 2013. Uang dulu habis karena saya konsumtif, enggak ada uang cash. Sampe duit di-freeze karena dicek ada unsur sama bandar enggak," tutur Raffi Ahmad.
Baca Juga: Suami-Istri di NTT Meninggal Karena Terpapar Covid-19, Hanya Terpaut 3 Hari
Lebih lanjut, Raffi Ahmad mengungkapkan saat itu ia masih punyai banyak cicilan, uang tabungan pun habis selama ia ditahan karena kasus tersebut.
"Cicilan saya juga banyak waktu muda, Rp500 juta sampai Rp1 miliar itu per bulan. Saat saya masuk BNN empat bulan itu kerasa," kata Raffi Ahmad.
Meski uangnya habis, Raffi Ahmad bersyukur karena asetnya masih ada. Pria kelahiran 17 Februari itu harus memulai kariernya lagi dari nol usai keluar dari BNN.
Baca Juga: Dipertanyakan Kuasa Hukum Akulina Dahu, Kapolres Belu Akhirnya Keluarkan SP3
"Duit tabungan habis semua, karena saya kan enggak kerja. Jadi saya keluar BNN ibaratnya nol lagi. Cuma aset masih ada," ucap Raffi Ahmad.
Beruntungnya usai keluar dari BNN, karier Raffi Ahmad di industri hiburan Tanah Air semakin melejit, sehingga perekonomian Raffi kembali membaik.
"Percaya enggak percaya, saya keluar BNN, saya refleksi diri dulu. Seminggu kemudian TV buka pintu lagi buat saya, Dahsyat, Pesbukers," tutur Raffi Ahmad.***
