Di satu sisi, Fajar dan Nana lagi asyik di atas panggung, di sisi lain, Dewa memikirkan apakah Pasha sadar bahwa Friska adalah seorang Hedonis.
Pasha tidak tahu apa-apa soal itu. Maka, Dewa menjadi orang yang berpikir tentang masa depan mereka.
Dewa tak mau sosok adik yang selama ini selalu meminta bantuan pendapat tentang perusahan itu pada akhirnya hancur.
Konsep Dewa sederhana saja, dia sedang mengalami tingkat ketakutan yang tidak biasa dia rasakan sebelumnya.
Dalam hati Dewa, Friska adalah angin topan yang tidak dilihat aksinya. Friska akan memainkan secara pelan bagaimana merusak keluarga Rama Buwana.
Keluarga Rama Buwana Harus Berjati-hati
Dewa membayangkan seperti seorang peramal, tanpa menggunakan media kartu tarot seperti Denny Darko, tapi dia mencium aroma bau busuk.
Seperti dalam mimpi, Dewa merasakan bahwa dia mengalami satu pergulatan batin yang panjang soal Friska.