Memang sebelumnya kedua insan ini pernah bersatu. Namun drama kehidupan yang kejam, konyol, dan kadang sulit dimengerti, membuat keduanya kembali terpisah.
Namun, melihat sepak terjaang yang dilakukan Helmi untuk dirinya, membuat Sisca sedikit melunakan hatinya.
Penuh keseriusan dan tanpa paksaan, Sisca mencoba mengorek hal terdalam dari diri Helmi. Apakah yang dilakukannya selama ini hanya untuk mendapatkan kembali cinta Sisca?
Seperti mendapat angin segar, dengan penuh keseriusan pula Helmi memberikan jawaban yang selama ini sudah disusunnya di balik sanubarinya.
Di akhir mengutarakan semua hal yang diinginkan dirinya dari Sisca, Helmi lantas mengaku kecewa lantaran Sisca masih mengharapkan kehadiran Leo yang menurut Helmi sudah meninggal dunia.
Meski masih ada setetes cinta untuk Helmi, namun Sisca bersikeras kalau Leo, suaminya tersebut, masih hidup. Dijelaskan berulang-ulang pun Sisca tetap ngotot bahwa Leo belum meninggal dunia.
Helmi mengalah. Dia merasa sedang berhadapan dengan orang yang lagi bermimpi. Bagaimana bisa orang hidup mengharapkan orang mati datang untuk menjadi suaminya?
Dengan sedikit kesal, Helmi beranjak masuk mobil. Sisca paham betul karakter seorang Helmi. Ketika keinginannya tidak tersalurkan, dia akan berulah.