FLORESTERKINI.com - Desa Warupele 1 di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, sedang mengalami krisis akibat serangan penyakit darah pisang yang merusak tanaman pisang mereka.
Masyarakat desa merasa pasrah karena berbagai upaya untuk mengatasi penyakit ini belum membuahkan hasil.
Penyakit darah pisang menyebabkan daging buah pisang berubah warna menjadi coklat, sehingga tidak layak dikonsumsi.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Ini yang Harus Kamu Tahu Terkait Lokasi Pengungsian
Akibat serangan penyakit darah pisang ini, warga desa terpaksa merelakan hilangnya salah satu makanan pokok mereka selain beras.
Meskipun secara fisik tanaman pisang tampak sehat dan subur, buahnya mengalami kerusakan pada bagian dalam.
Warna buah berubah menjadi kecoklatan dan kemerahan seperti darah, kemudian membusuk, sehingga membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
Baca Juga: Sinopsis Saleha Minggu 16 Juni 2024: Konflik Memanas, Nando Dijebak dan Dipenjara
Warga hanya memanfaatkan pisang yang terserang penyakit ini sebagai pakan ternak.
Upaya dan Harapan Warga
Yoseph Molo, salah satu warga desa, mengungkapkan bahwa penyakit darah pisang sangat merugikan mereka karena harus kehilangan salah satu makanan pokok.
Baca Juga: KIM dan Gerindra Solid di Pilgub NTT, Melki Laka Lena Makin Berkibar
Ia berharap situasi ini segera membaik agar ketersediaan pangan bagi warga tetap terjaga menjelang musim kemarau.
"Kalau dilihat tanaman pisang memang kelihatan subur tapi buahnya kalau dibelah semuanya rusak dan busuk. Jadi tidak bisa untuk dikonsumsi. Selama ini kami pakai untuk hanya untuk makanan ternak," katanya sebagaimana dikutip dari RRI.
Tindakan yang Telah Dilakukan
Baca Juga: Liga 1 Askab PSSI Flores Timur Segera Dimulai: Simak Pembagian Grup dan Sistem Pertandingannya
Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga desa untuk mengatasi masalah serangan penyakit darah pisang ini.
Mereka telah mencoba menebang pohon pisang yang terinfeksi dengan harapan tunas baru yang tumbuh akan menghasilkan buah yang sehat.
Namun, upaya ini belum berhasil karena buah pisang yang dihasilkan tetap rusak akibat serangan penyakit darah pisang.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Terus Kepulkan Abu Vulkanik, Teramati Ada 4 Jenis Gempa
Warga desa berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan penyakit darah pisang yang melanda desa mereka.
Dengan adanya bantuan dari pemerintah, diharapkan solusi yang lebih efektif dapat ditemukan untuk menghentikan penyebaran penyakit ini dan memulihkan produksi pisang di Desa Warupele 1.
Krisis penyakit darah pisang di Desa Warupele 1 merupakan masalah serius yang mempengaruhi ketahanan pangan warga.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik di Balik Series Terbaru ‘My Nerd Girl 3’, Bakal Tayang 21 Juni 2024
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh warga, hasilnya belum memuaskan.
Bantuan dan intervensi dari pemerintah sangat diharapkan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat desa.
Dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi dan kehidupan warga kembali normal.***