Diskusi tentang Hubungan antara HAM dan Kaum LGBT Bikin Warganet Heboh Seketika, Ini Alasannya!

- 27 Mei 2021, 14:46 WIB
Beberapa komentar netizen atau warganet yang menanggapi pemberitaan terkait LGBT.
Beberapa komentar netizen atau warganet yang menanggapi pemberitaan terkait LGBT. /Tangkap Layar Grup Facebook.com/GERBANG SIKKA/

FLORES TERKINI - Warganet menunjukkan komentar-komentar pro-kontra sebagai reaksi atas pernyataan seorang biarawan Katolik, Pater Otto Gusti Madung, SVD.

Reaksi warganet muncul lantaran tak puas dengan pernyataan Pater Otto Gusti, SVD yang disebut mendorong sakramen pernikahan Katolik bagi pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

Pernyataan tersebut dimuat oleh salah satu media dan diposting di grup Facebook GERBANG SIKKA.

Diberitakan, Pater Otto Gusti berharap pastor-pastor Katolik diberikan kewenangan untuk memberkati pernikahan LGBT di masa depan.

Baca Juga: LKMM TD Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Resmi Dibuka, Febronia Watu Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan

Pantauan floresterkini.pikiran-rakyat.com di grup Facebook GERBANG SIKKA, warganet yang tampak tak setuju melontarkan berbagai komentar yang bernada sindirian serentak penolakan.

"Ini konyol... Apapun alasannya...HAM...Tapi klo melanggar aturan2, nilai ilahi kebenaran sabda Tuhan harus ditolak... Tuhan menciptakan manusia itu berpasangan untuk menikah, memberi keturunan, diberkati dlm pernikahan yg kudus," kata salah satu warganet dengan nama akun Facebook Yulius Fidelis.

"Melawan takdir Tuhan... Cukuplah diakui sebagai manusia ciptaan Tuhan tetapi tidak untuk disatukan dalam hukum gereja...jangan merusak hati umatmu pastor...," tulis pemilik akun Facebook Kuta Wohe.

Baca Juga: Meski Berdamai, Oknum TNI Pemukul Petugas SPBU di Sikka NTT Akan Diproses Hukum sesuai Peradilan Militer

Warganet lainnya menolak dengan mengatakan apa yang dipikirkan oleh Pater Otto Gusti sebagai hal yang aneh.

"Aneh," tulis Pitoy.

Ada pula warganet yang mengatakan bahwa Pater Otto telah melakukan sesuatu yang memalukan.

"Buat malu2 saja," demikian komentar dari Ando Karwayu.

Baca Juga: Danau Baru di Kupang Akibat Badai Seroja Dilaporkan Sudah Mengering

Diberitakan media bersangkutan, menurut Pater Otto, berkaca pada pada sejarah Gereja Katolik yang pernah keliru terkait kasus Galileo Galilei, di mana kala itu, Gereja Katolik menilai pusat alam semesta adalah bumi.

Namun, dalam penelitian sains yang dilakukan oleh Galileo Galilei, keyakinan Gereja Katolik bahwa bumi adalah pusat tata surya itu dibantah oleh Galileo.

Menurut Galileo Galilei, bukan bumi yang menjadi pusat tata surya, tapi matahari.

Baca Juga: Kasus Pemukulan Petugas SPBU oleh Oknum TNI di Maumere Berakhir Damai

Pater Otto Gusti menjelaskan, hasil penelitian Galileo Galilei tersebut meruntuhkan keyakinan dan ajaran Gereja Katolik saat itu. Akibatnya, Galileo Galilei dihukum oleh institusi gereja.

Terkait LGBT, dalam pandangan Pater Otto gusti ialah bahwa LGBT kerap mendapatkan kekerasan dan perlakuan diskriminatif.

Oleh karena itu, menurut pandangan Pater Otto Gusti, Gereja Katolik harus menunjukkan keberpihakan kepada mereka (LGBT) pada situasi saat ini.

Baca Juga: Prodi Pendidikan Biologi Unflor Siap Gelar LKMM, Frater Yos: Ini Saatnya Mahasiswa Bangun Sikap Kritis

Namun, kenyataan yang dialami gereja, dari sisi sakramen pernikahan, Gereja Katolik belum menunjukkan keberpihakan kepada kaum LGBT tersebut.

Walaupun pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus menegaskan bahwa agar LGBT harus dihargai dan diperlakukan sebagai sama saudara.

Pater Otto menegaskan lebih jauh, dalam sejarah gereja Katolik sudah terjadi sebuah kecelakaan atau kekeliruan besar terkait ajarannya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Desa Colol Manggarai Timur Berhasil Produksi Kopi Kemasan Sendiri

Sehingga, menurutnya, bukan tanpa alasan kuat bahwa pernikahan Katolik bagi LGBT perlu didorong agar pasangan LGBT bisa diberkati oleh para pastor Katolik dalam sakramen pernikahan di dalam Gereja Katolik.

"Dari penjelasan saya di atas tadi, bahwa gereja Katolik juga pernah keliru. Jadi saat ini kita perlu dorong secara sakramen pernikahan di gereja Katolik sehingga mereka LGBT itu juga ke depannya bisa diberkati pernikahan oleh para Pastor Katolik," tutur Pastor Otto Gusti sebagaimana diberitakan.

Akan tetapi, ada warganet lain yang mengaku menghadiri kegiatan diskusi tentang HAM dan Gender yang dibawakan Pater Otto mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak mengeluarkan pernyataan demikian. Disebutkan warganet bersangkutan, Pater Otto Gusti hanya menghubungkan HAM dengan kaum LGBT saat ini.

"Apakah benar pernyataan ini keluar dari mulut Pater, maaf saya mengikuti kegiatan Diskusi tentang HAM dan Gender semalam tapi saya tidak mendengar pernyataan Pater Otto Terkait dengan Izin yang harus diberikan oleh Gereja terkait dengan Perkawinan Sesama jenis," kata pemilik akun Dealova Memi.

"Yang Pater jelaskan adalah terkait dengan Hubungannya dengan Hak Asasi manusia dimana negara punya kewajiban untuk melindungi setiap warga negaranya termasuk pilihan orang untuk menjadi Transgender, sekalipun itu bertentangan dengan Agama manapun," sambungnya.

Hingga kini terpantau di grup Facebook GERBANG SIKKA, perdebatan seputar pernyataan tersebut masih cukup alot.

Sementara sejauh ini belum ada klarifikasi, apakah benar Pater Otto melontarkan pernyataan yang membuat warganet di dunia maya itu seketika heboh atau tidak.***

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah