Dengan Modal Mandiri, Petani di Ritaebang Sulap Tanah Berpasir Menjadi Lahan Sayuran yang Subur

- 18 September 2021, 15:44 WIB
Tanaman sayuran milik John Niron yang disemaikan di atas tanah berpasir di Kelurahan Ritaebang.
Tanaman sayuran milik John Niron yang disemaikan di atas tanah berpasir di Kelurahan Ritaebang. /Max Werang/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Ritaebang adalah satu-satunya kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT.

Ritaebang merupakan daerah pesisir pantai dan dbatasi dengan perbukitan, serta memiliki struktur tanah yang berpasir dan berbatu.

Namun siapa sangka bahwa dari struktur tanah yang ada, salah satu warga mencoba menyulap tanah berpasir tersebut menjadi lahan untuk penanaman sayur-sayuran.

Baca Juga: Tradisi Spiritual untuk Membantu Siklus Menstruasi, Ternyata Menampilkan Sifat dan Kepribadian Seseorang

Warga tersebut adalah Yohanes Bunumatan Niron atau yang sering disapa akrab Jhon Niron.

John Niron yang berdomisili di Kelurahan Ritaebang mencoba memulai usahanya dengan menanam sayur di lokasi tanah berpasir.

Ketika dikonfirmasi oleh awak media di lokasi perkebunan sayurnya, Sabtu, 18 September 2021, Jhon Niron pun mulai menguraikan proses awal dirinya menggeluti usaha tanam sayur tersebut.

Baca Juga: Benarkah Ada Hubungan Antara Siklus Menstruasi Anda dan Bulan, Baca Penjelasannya di Sini

Dikatakannya bahwa sebelum dirinya menanam sayur, terdahulunya ia menyiapkan sarana berupa penyediaan sumur galian dengan modal sendiri.

Ketika sudah mulai adanya sumur, ia mencoba mengerjakannya dengan peralatan manual, dengan mulai menggembur tanah dan membeli bibit sayur-sayuran.

“Pertama-tama, saya menyiapkan sumur galian dengan modal uang sendiri. Setelah sumur sudah tersedia, saya mulai mengolah tanah berpasir ini dengan cara mencangkul dan membeli bibit sayur,” terang Jhon.

Baca Juga: Nissan Leaf dengan Tawaran e-Pedal yang Tampak Sederhana tapi Elegan

Dirinya juga termotivasi dengan kalimat bahwa sukses bukan milik orang luar biasa, namun milik orang biasa yang bisa melakukan hal yang luar biasa.

Dengan itu, dirinya pun dengan penuh semangat mulai menanam sayur dan menyiraminya dengan peralatan yang sangat sederhana.

Tampak John Niron sedang menyirami tanamannya dengan peralatan yang sederhana.
Tampak John Niron sedang menyirami tanamannya dengan peralatan yang sederhana. Max Werang/FLORES TERKINI

Ketika disinggung tentang lamanya waktu persiapan lahan, John mengatakan bahwa persiapan lahan yang dilakukannya menelan waktu selama 60 hari atau dua bulan lamanya.

Baca Juga: CEK FAKTA, Antibodi Lebih Penting dari Masker dan Hand Sanitizer Menurut Dekan FMIPA IPB?

“Persiapan lahan yang ada sekarang, saya kerjakan sendiri selama 60 hari atau dua bulan,” bebernya.

Di tempat itu, bukan saja sayur-sayuran yang ia tanam. Ada juga beberapa jenis umbi-umbian dan kacang-kacangan serta lombok yang disemaikan di dalam lokasi tersebut.

Jhon menambahkan, untuk panen sayur-sayuran yang ada membutuhkan waktu selama 21 hari dan untuk umbi-umbian serta lombok menelan waktu selama 60 hari.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Sertifikat Vaksinasi Bagi WNA dan WNI di Luar Negeri, Simak Alurnya

“Lamanya waktu untuk panen sayur-sayuran yakni 21 hari, namun untuk umbi, kacang dan Lombok menelan waktu selama 60 hari,” sambungnya.

Terhadap hasil yang ia dapatkan dari usahanya tersebut, Jhon mengatakan sangat membantu dirinya dan keluarga terutama pada saat kondisi seperti sekarang, yakni pandemi Covid-19.

Ia juga selalu berbagi kasih kepada masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bisa memperoleh sayur-sayuran secara gratis, guna menambah imun tubuh dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Mau Berhubungan Seks Sehat di Tengah Pandemi, Ini Cara Umum untuk Mengurangi Risiko Penularan IMS

“Jika ada warga yang ingin mendapatkan sayur dan tidak memiliki keuangan yang cukup saya juga sering berbagi secara gratis guna menambah imun tubuh pada masa pendemi ini,” ujar Jhon.

Terkait penggunaan pupuk untuk tumbuh-kembang tanaman-tanaman tersebut, John mengatakan bahwa tidak ada pupuk organik berbahan kimia yang digunakannya.

Dengan kemampuan yang ada, dia mencoba membuat pupuk secara alami, yakni dengan menggunakan kotoran hewan.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING BRI Liga 1 Madura United vs Bhayangkara FC Sabtu 18 September 2021

Jhon Niron sangat mengharapkan agar adanya perhatian atau bantuan dari pihak manapun untuk bisa didapatkannya dynamo strat untuk sumurnya dan alat penyiram sayuran yang ada.

“Saya sangat mengharapkan agar adanya sentuhan kasih dari orang-orang baik, agar usaha saya ini bisa berkembang dan saya berencana untuk bisa mempekerjakan masyarakat yang hendak ingin bekerja di tempat saya ini,” urainya.

Sejauh pantauan media, letak perkebunan sayur milik John Niron berjarak sekitar satu kilometer dari rumah tempat tinggalnya di Kelurahan Ritaebang.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x