6 SDK di Sikka Beralih Status ke SDN, Pater Hendrik Maku: Itu Bukan Solusi dari Persoalan Pendidikan Kita

- 10 Mei 2024, 07:37 WIB
Pater Hendrik Maku, SVD.
Pater Hendrik Maku, SVD. /Dok. Pribadi/Ho-FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Pater Hendrik Maku, SVD, menyoroti peralihan status enam Sekolah Dasar Katolik (SDK) di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi Sekolah Dasar Negeri (SDN). Keenam SDK yang mengalami perubahan status tersebut adalah SDK Kewagunung, SDK Kloanglagot, SDK Nitakloang, SDK Leku, SDK Magetbaomekot, dan SDK Puho.

Menurut Pater Hendrik, perubahan nomenklatur dari SDK ke SDN itu bukanlah solusi dari persoalan pendidikan di Kabupaten Sikka. Ia bahkan mempertanyakan, apa motif sesungguhnya di balik peralihan status tersebut.

“Pertanyaan saya untuk Pemda Sikka adalah apa motif dari perubahan nomenklatur itu? Apa korelasi dari perubahan nomenklatur dengan ikhtiar meningkatkan kualitas pendidikan di Sikka?” kata Pater Hendrik melalui pesan WhatsApp kepada FLORESTERKINI.com, Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Juga: Rayakan Perak, Modal Usaha Kelompok UBSP Gelekat Lewo Mudakeputu Tembus Rp300 Juta

Lebih lanjut imam Katolik sekaligus dosen IFTK Ledalero yang saat ini sedang mengambil program doktoral di Jakarta itu menjelaskan, sejarah mencatat bahwa lembaga pendidikan yang berkarakter Katolik telah berkontribusi secara signifikan dalam membangun peradaban bangsa.

Bahkan, kata Pater Hendrik, bukan lagi rahasia bahwa lembaga pendidikan yang bercorak Katolik telah menjadi model dalam pengembangan mutu pendidikan di negeri tercinta, Indonesia.

“Nah, mengapa sekarang harus bergerak mundur? Apakah kualitas dari beberapa SDK itu anjlok selama ini, sehingga solusinya adalah dengan mengganti ‘baju’ menanggalkan SDK lalu mengenakan ‘baju baru’ SDN?” Pater Hendrik kembali mempertanyakan.

Baca Juga: Di Flores Timur, 211 Calon Anggota PPK Melaju ke Tahap Wawancara, Ini Sebaran Lengkapnya

Ia menambahkan, negara harus hadir dalam perjuangan masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Kalaupun yayasan persekolahan Katolik punya masalah dalam mengurus sekolah-sekolahnya, negara harus hadir di sana, bukannya malah mengganti nomenklatur.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah