Hadiri Ritus Porik Kreya di Balaweling, Doris Rihi Nekat Terobos Jalan Bebatuan hingga Beri Pesan Moril Ini

- 23 Januari 2023, 10:18 WIB
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Rihi, menyapa warga saat menghadiri gelaran ritus Porik Kreya di Desa Balaweling, Solor Barat.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Rihi, menyapa warga saat menghadiri gelaran ritus Porik Kreya di Desa Balaweling, Solor Barat. /Facebook.com/Prokompim Flotim

FLORES TERKINI – Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si., menghadiri gelaran ritus Porik Kreya di Desa Balaweling Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Doris Rihi didampingi beberapa pimpinan OPD turut ambil bagian dalam ritual yang melibatkan masyarakat adat dari Desa Balaweling I, Balaweling II, dan Kelurahan Ritaebang, tersebut pada Sabtu, 21 Januari 2023.

Diketahui, Porik Kreya adalah sebuah ritual adat khas suku Balawelin yang menandai akan dibangunnya kapela baru, menggantikan kapela Reinha Balawelin yang nampak sudah tua dan usang dimakan usia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 23 Januari 2023: Gegara Hal Ini, Al Jatuh di Pelukan Abimana Pasca Andin Meninggal

Sungguh, perjalanan menuju kapela bersejarah bagi warga suku Balawelin ini memang tak mudah. Melalui Jalan Usaha Tani (JUT) yang belum disemen ini, motor trail yang dikendarai Doris Rihi berusaha menaklukkan medan berbatu dan jalan setapak yang dipagari rumput basah sepanjang hampir dua kilometer.

Perjalanan pun dilanjutkan melewati jalan setapak menuju lokasi acara, Kapela Reinha Balawelin, yang berada di sebuah daerah datar yang dikelilingi kebun dan hutan.

Letaknya berada di dataran yang lebih tinggi menyisakan halaman besar yang menjadi tempat berkumpulnya umat saat menggelar doa atau ritual adat lainnya.

Baca Juga: Bongkar Sinopsis Ikatan Cinta Senin 23 Januari 2023: Mengharukan! Tangis Reyna Pecah di Sisi Jenazah Andin

Halaman besar ini dipayungi atap seng yang cukup besar yang kemudian dipasangi pipa di sepanjang ujung seng yang akan mengalirkan air hujan menuju tiga penampungan air yang terbuat dari terpal di bawahnya.

Di samping kanan, sebuah beringin besar berdiri, sementara di belakang kapela, berjejer bangunan-bangunan kecil yang melambangkan 14 titik pemberhentian jalan salib Tuhan Yesus.

Di dalam kapela, terdapat patung, yang oleh masyarakat setempat dinamai patung Bunda Reinha Balawelin, sebuah patung kecil Bunda Maria yang sedang memangku Tuhan Yesus.

Baca Juga: Jadwal Acara tvOne Hari Ini Senin 23 Januari 2023: Saksikan One Spot, Nusantara Terkini, Menyingkap Tabir

Di tembok belakangnya, terdampat sembilan gambar berukuran kecil yang nampak menceritakan keberadaan komunitas-komunitas suku yang berada di dalam rumpun adat dan sosial masyarakat Balawelin. 

Ritual adat dan ibadat yang dilaksanakan dalam setiap tahapnya nampaknya menggambarkan kesatuan yang padu antara adat, gereja, dan masyarakat itu sendiri.

Doris Rihi pun didaulat untuk meletakan batu pertama di salah satu tiang utama pembangunan kapela ini. 

Selepas melakukan peletakan batu pertama, Penjabat Bupati Flotim mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Senin 23 Januari 2023: Live BRI Liga 1 Persebaya Surabaya vs Bhayangkara FC

”Saya bersyukur dapat hadir di sini. Luar biasa penghormatan, kebersamaan, dan kekeluargaan yang ditunjukkan pada hari ini, saya sangat bersukacita,” ungkap Doris Rihi.

Menurut Doris Rihi, niat yang satu dan padu seperti yang ditunjukkan dalam Porik Kreya ini tentunya akan selalu mencapai hasil yang baik.

“Apa yang menjadi niat, kehadiran kita semua di sini dalam mewujudkan yang direncanakan oleh seluruh keluarga besar Balaweling baik yang ada di sini maupun yang ada di perantauan, pasti tercapai, saya sangat yakni dan percaya karena kita semua telah bersatu hati, berniat untuk sampai di tempat ini,” sebutnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini Senin 23 Januari 2022: Nonton Film Terminator Rise of The Machines

Doris Rihi pun memaknai pelaksanaan kegiatan ini sebagai sebuah usaha untuk menghormati lingkungan, alam sekitar, menjujung tinggi dan menghormati leluhur Lewotana (bahasa setempat yang artinya kampung halaman) yang ada serta menghormati Kakuasaan Tuhan Yang Mahaesa.

“Oleh karena itu, pada hari ini kita resapi, kita pegang teguh untuk kehidupan kita bersama,” ujarnya sambil mengajak masyarakat rumpun suku Balawelin untuk menjadikan momentum ini sebagai sebuah potensi kekuatan dan kebersamaan.

Menurutnya, nilai-nilai kekuatan dan kebersamaan ini harus juga tercermin dalam pribadi setiap warga dan yang memanfaatkan kapela Reinha Balawelin ini sebagai tempat reflektif untuk menemukan solusinya.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini Senin 23 Januari 2023: Saksikan Family 100 dan Blockbuster

“Ada banyak hal yang kita lakukan bersama, banyak kebutuhan di desa, kecamatan, kabupaten yang harus kita lakukan secara bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, oleh karena itu wujudkan kebersamaan itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut Doris Rihi berpesan, apabila ada permasalahan yang dihadapi di tingkat desa atau kelurahan, Kapela Maria Reinha Balaweling dapat dijadikan sebagai tempat untuk menenangkan diri, tempat untuk menyelesaikan setiap permasalahan, tempat untuk saling mengasihi, karena kita adalah bersaudara.

Doris Rihi pun berharap, setiap warga dapat berjanji pada diri masing-masing, sebagai orang tua, tentang pentingnya mengajarkan kepada generasi muda, bahwasanya tidak boleh konflik fisik dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Hari Ini Senin 23 Januari 2023: Saksikan Jejak Si Gundul, Arisan, dan Lapor Pak

“Saya harap juga kebersamaan seperti hari ini hadir juga di tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kita duduk juga di setiap permasalahan-permasalahan keluarga dan adat. Terima kasih kepada keluarga besar Balawelin, saya bangga sampai hadir di sini,” lanjutnya seraya berharap dapat hadir lagi di tempat ini pada saat peresmian kapelanya nanti.

Tokoh Keturunan Raja Larantuka, Don Tinus DVG yang turut hadir dalam Porik Kreya ini, mengungkapkan bahwa masyarakat suku Balaweling harus bersatu dalam semangat kebersamaan.

Menurutnya, Balaweling dipandang sebagai api dapur, sumber terang dan kehidupan melalui kehadiran Bunda Maria yang diserahkan oleh Raja Larantuka dan diberkati oleh Uskup Larantuka Mgr Gabriel Manek.

Terkait dengan renovasi Kapela Maria Reinha Balaweling ini, Don Tinus pun mengingatkan sebagai berikut.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Senin 23 Januari 2023: Saksikan Sinetron Ikatan Cinta dan Indonesian Idol

“Boleh merenovasi bangunan dengan memperluasnya, namun tempat pentakhtaan Patung Bunda Maria Reinha Balaweling tidak boleh dirombak karena tempat itu memiliki nilai sejarah sejak tahun 1960, karena di bawah kaki patung Bunda Maria di Kapela Reinha Balaweling ini, pada saat itu, dikuburkan semua hal jahat,” pesannya.

Ritus Porik Kreya Balawelin ini pun diakhiri dengan lantunan Sason Nuren Nogo Oe yang mengalun begitu dinamis dalam irama yang membakar semangat untuk bergerak maju, berubah lebih baik, dan bersemangat membangun kapela ini.

Warga Balawelin bergandeng tangan satu dengan yang lain membentuk formasi setengah lingkaran, menghentakkan tangan dan kaki secara berirama mengikuti irama Nogo Oe yang memperdengarkan nada kegembiraan dan sukacita dalam mengawali pembangunan ini, seolah menjelaskan sebuah pesan: mari membangun dengan penuh sukacita.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x