Dikatakannya, ruangan kelas yang dibangun dengan kayu itu sempat rusak parah saat musim hujan dan berangin melanda wilayah itu di tahun 2017.
Informasi yang dihimpun media ini, SDN Kepiketik hanya memiliki 4 ruangan kelas, yang terdiri dari 2 ruang kelas permanen dan 2 ruang kelas darurat, yang dibangun dengan bilah bambu dan kayu. Tampak kelas darurat tersebut hanya dapat menampung 6 hingga 12 siswa karena luas ruangan yang terbatas.
Selain itu, ruang kelas darurat ini tampak terbuka dari luar dan pembagian kelas hanya disekat dengan bilih kayu. Parahnya lagi, sekolah ini belum tersentuh jaringan listrik, sementara genset yang dimiliki pihak sekolah mengalami kerusakan.
"Kalau ada kegiatan yang membutuhkan listrik kita pakai genset, tapi genset ini rusak, tangkinya bocor," ujarnya.
Baca Juga: Pindah Partai! Wacana PAW 2 Anggota DPRD Sikka Batal Demi Hukum, Yan Mboiyk: Ada Miskomunikasi
Tak hanya itu, akses jalan menuju SDN Kepiketik juga masih memprihatinkan. Tampak ruas jalan menuju sekolah ini yang sejauh 3 km rusak dan dipenuhi bebatuan besar, yang menyulitkan guru datang untuk mengajar.
![Kondisi jalan menuju SDN Kepiketik.//](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2023/11/15/3579430389.jpg)
Hingga bulan Juni 2023, awak media ini kembali mengunjungi SD Kepiketik dan menemukan bahwa belum ada realisasi dari Pemda Sikka sebagaimana janji yang diutarakan sebelumnya, yakni untuk merehab bangunan sekolah yang memprihatinkan itu.
"Bupati Sikka pernah datang ke sini dan menjanjikan untuk membangun kelas dan memperbaiki ruas jalan, tapi belum ada realisasi," ujar Maria Marseli.
Baca Juga: Nakes di Flores Timur Ini Ditengarai Sering Tinggalkan Tugas, Pimpinan Layangkan Panggilan