Angin Puting Beliung ‘Lenyapkan’ Atap Rumah Warga Desa Lewotobi di Flores Timur, Kabel Listrik PLN Putus

- 14 Maret 2024, 17:45 WIB
Kondisi rumah warga Desa Lewotobi, Flores Timur, yang tanpa atap pasca diterjang angin puting beliung, Kamis (14/03/2024).
Kondisi rumah warga Desa Lewotobi, Flores Timur, yang tanpa atap pasca diterjang angin puting beliung, Kamis (14/03/2024). /Tangkap Layar Video Warga

FLORESTERKINI.com – Satu rumah warga di RT 01 Dusun A, Desa Lewotobi, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi sekira pukul 06.00 WITA, Kamis, 14 Maret 2024 pagi.

Berdasarkan informasi yang diterima dari seorang saksi mata asal Desa Lewotobi, angin puting beliung yang entah dari mana arah datangnya itu menerjang rumah milik Benediktus Jawa Muda.

Atap rumah korban pun lenyap seketika dibawa angin puting beliung, sementara beberapa perlengkapan rumah lainnya berserakkan di tanah pasca kejadian itu, termasuk kandang ayam milik Benediktus.

Baca Juga: Kuota Rekrutmen CPNS dan PPPK 2024 di Kabupaten Lembata Membludak, Flores Timur Kalah Jauh?

“Kejadian sekitar jam 6 lewat, angin puting beliung langsung angkat atap rumah sampai bawa serta dengan balok dan seng ke atap rumah milik tetangga, pemilik rumah atas nama Bapak Benediktus Jawa Muda, warga Desa Lewotobi, RT 01 Dusun A,” kata Uba Letek menirukan cerita saksi mata, kepada FLORESTERKINI.com, Kamis, 14 Maret 2024.

Uba Letek yang juga merupakan seorang guru pada SMA Ile Bura itu mengatakan, selain merusakkan rumah warga, angin puting beliung juga turut mengakibatkan putusnya kabel listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terpasang di sekitar area terjadinya bencana.

Kata dia, kejadian itu sudah disampaikan kepada kepala dusun setempat, dan diteruskan kepada petugas PLN agar dapat segera datang dan memperbaiki kabel listrik yang putus itu.

Baca Juga: Profil Marsel Ola, Pesepak Bola Asal Flotim yang Masuk Skuad Timnas Indonesia U-20 di Laga Uji Coba vs China

“Bapak kepala dusun sudah datang lihat situasinya dan melaporkan ke pihak PLN karena kabel listrik ikut terkena dampaknya. Saksi mata kejadian itu anaknya Bapak Benediktus yang bernama Meti,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan untuk diwaspadai, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem di wilayah NTT yang berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

Prakiraan itu disampaikan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer dan laut, di mana diketahui terdapat area terindikasi Bibit Siklon Tropis di wilayah selatan NTT dan dua bibit siklon yang baru terbentuk yang memengaruhi adanya cuaca ekstrem.

Baca Juga: Polres Flores Timur Berhasil Amankan 13,45 Gram Sabu-Sabu, Terbesar dari Jajaran Polres se-Polda NTT

Hal itu mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT, juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi lainnya berupa longsor, banjir bandang, banjir rob, dan angin puting beliung.

“Akibatnya Gelombang Eguatorial Rossby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang - lebat hingga ekstrem yang disertai petir dan angin kencang,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenot'ek.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x