FLORES TERKINI – Jokowi menanggapi situasi pandemi terhadap pemberlakuan PPKM yang saat ini masih belum selesai.
Menurut Jokowi bahwa, situasi PPKM dapat segera dilonggarkan. Ini berarti aktivitas ekonomi dan kegiatan sosial bisa kembali diaktifkan.
Meskipun kabar soal PPKM dilonggrakan masih belum ada kepastian, Jokowi tetap menegaskan bahwa, kasus penularan di masyarakat masih belum membaik.
Namun, Jokowi juga masih mengkhawatirkan apabila PPKM dicabut maka, kasus Covid-19 justru bertambah.
Dikutip dari PMJ NEWS, Jokowi mengungkapkan rasa kekawatiran tersebut saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 20 Juli 2021.
“Bayangkan kalau pembatasan ini dilonggrakan, kemudian kasusnya naik lagi,” ucap Jokowi.
Baca Juga: KPK Laporkan Greenpeace ke Polisi Gara-gara Tembakan Laser ke Gedung Merah Putih
Kepedulian Jokowi tentang Covid-19 juga tampak resah dan menjadi cemas tatkala mengatakan bahwa fasilitas kesehatan akan kesulitan menampung pasien.
“Kemudian rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien,” ucap Jokowi.
“Ini juga menyebabkan fasilitas kesehatan kita menjadi koplas. Hati-hati juga dengan ini,” ucap Jokowi menegaskan.
Selain menjelaskan soal PPKM di Indonesia, Jokowi juga mengungkapkan informasi terkait (WHO) sebagai Organisasi Kesehatan Dunia dalam himbauan sebesar-besarnya akan terjadi kemungkinan lebih parah dari jenis Covid-19.
“Tiga hari lalu WHO menyampaikan perkiraan akan muncul lagi varian baru,” ucap Jokowi.
“Kita butuh ketahanan nafas yang panjang,” sambungnya.
Dengan adanya kasus begini, Jokowi menyarankan kepada masyarakat supaya masyarakat terus disiplin menjalani protokol kesehatan serta mempercepat vaksinasi.
Teguran tersebut bukan hanya berlaku kepada masyarakat melainkan juga kepada para pemimpin, mulai dari kepala daerah, camat, kepala desa, dan lurah dan termasuk tokoh agama, tokoh sosial, dan juga organisasi sosial.
“Kepemimpinan lapangan harus kuat di semua level pemerintahan dari level atas sampai level kecamatan, kelurahan dan desa,” ucap Jokowi.***