Network
Ginting berusaha mencari celah untuk bisa menyamai kedudukan, namun postur tubuh peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu lagi-lagi menjadi penghalang utama.
Setiap pukulan menyilang yang dilontarkan Ginting mampu diadang Axelsen dengan begitu mudahnya.
Baca Juga: Ronaldo Dicadangkan Jadi Faktor Portugal Kalah dari Maroko? Fernando Santos Bilang Begini
Secara strategi, Ginting memahami bahwa peluangnya untuk mematikan serangan Axelsen dan mengambil poin ialah dengan memberikan dropshot dan smash yang mengarah tajam ke lapangan.
Sayangnya, upaya tersebut beberapa kali gagal akibat smash tajam yang dilesatkan Ginting terlalu dekat dengan net sehingga menabrak jaring pembatas tersebut.
Jelang akhir pertandingan, Ginting masih menerapkan strategi serupa dan sukses mencuri empat poin beruntun lewat pola yang sama.
Namun saat Ginting mulai nyaman dengan strategi tersebut dan mengemas skor 13-19, rupanya Axelsen telah terbiasa dengan pola itu dan memberikan upaya balasan kepada wakil Indonesia itu.
Axelsen pun mencapai match point terlebih dulu, namun Ginting masih belum menyerah dengan menambah satu poin lewat adu reli yang menguras tenaga.
Sayangnya Ginting tak mampu memanfaatkan kesempatan servis yang dimilikinya, dan harus kalah 14-21 usai adu netting dengan Axelsen di menit ke-41.
