FLORES TERKINI – Masyarakat Desa Oelneke, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar ritual T’fua Ton, sebuah ritus menyambut hujan. Menurut tradisi setempat, acara ini dilakukan sebelum aktivitas menanam hasil perkebunan dan pertanian setempat.
Secara hurufiah, T’fua Ton (T’fua Pah) berasal dari dua kata, yakni T’fua dan Pah. T’fua berarti penghormatan, sementara Pah artinya tanah, bumi, dan alam. Rangkaian kata ini kemudian membentuk satu makna, yakni penghormatan terhadap Tuhan, para leluhur, dan alam.
Hal itu dijelaskan Lambertus Neke Feka, seorang tokoh adat Desa Oelneke, saat diwawancarai awak media melalui sambungan telepon seluler, Minggu 19 November 2023 malam.
Baca Juga: Kades di Flores Timur Sesalkan Ulah Kontraktor Paket Mulobahang-Walang
Menurutnya, T’fua Ton merupakan salah satu tradisi atau adat istiadat yang rutin dihelat di Desa Olneke. Sampai saat ini, ritus itu masih dilakukan setiap tahun oleh para tokoh adat dan masyarakat yang berada di wilayah desa tersebut.
Tradisi dimaksud diwariskan secara langsung oleh leluhur. Sementara para tokoh adat dan masyarakat di wilayah itu diwajibkan untuk terus melanjutkan dan menghidupi tradisi ini setiap tahun, dalam menyambut hujan pra musin tanam bagi masyarakat petani lahan kering atau tebas bakar.
Permohonan kepada Leluhur dan Uis Naijan
Acara adat ini biasanya dilakukan pada saat menjelang musim hujan dan musim tanam, dengan tujuan untuk meminta kepada para leluhur dan Uis Naijan (tuan tanah) agar hasil panen yang akan diperoleh masyarakat selama satu tahun bisa dapat memuaskan. Curah hujan yang baik juga menjadi salah satu harapan yang dipanjatkan dalam ritus itu, agar dapat mengairi tanaman yang akan ditanam hingga panen tiba.