Network
FLORES TERKINI – Harga mata uang kripto utama Bitcoin terus turun setidaknya dalam sepekan terakhir ini, dengan nilai di bawah 20.000 dolar AS.
Turunnya harga Bitcoin yang begitu jauh merupakan pertama kali sejak Desember 2020. Level tersebut memiliki signifikansi simbolis, karena kira-kira merupakan puncak siklus 2017.
Hal itu membawa kecemasan tersendiri bagi para investor kripto, apalagi Bitcoin tercatat telah kehilangan 57 persen sepanjang tahun ini dan 37 persen dalam bulan ini.
Baca Juga: Ponsel Gaming Ini Cuma Dibanderol Rp2,5 Juta di Indonesia, Tersedia 3 Warna dengan Fitur Berkualitas
Investor juga khawatir, penularan dari masalah-masalah pada pemain kripto besar dapat melepaskan guncangan besar jika tidak dikendalikan sesegera mungkin.
Di sisi lain, turunnya harga Bitcoin agaknya berpengaruh juga terhadap aset kripto jenis lain. Selain Bitcoin, harga uang kripto lain juga masih terjebak di zona merah.
Hal tersebut lantaran para investor secara terpaksa beramai-ramai melakukan aksi jual kepemilikan aset berisiko, hingga berdampak lanjut semakin terkulainya harga kripto di marketplacenya. Investor kripto lainnya terpaksa menjual kepemilikan mereka untuk memenuhi margin call dan menutupi kerugian.
Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini, Selasa 21 Juni 2022: Nonton Live Streaming Film Standoff dan Vice
Sementara itu, dana lindung nilai (hedge fund) kripto Three Arrows Capital sedang menjajaki pilihannya, termasuk penjualan aset dan dana talangan oleh perusahaan lain, kata pendirinya kepada Wall Street Journal dalam sebuah berita yang diterbitkan pada Jumat 17 Juni 2022, seperti dilansir ANTARA.
