Network
Sedangkan nasib naas dialami Bu Liza. Dalam perjalanannya ke bandara, dirinya dirampok oleh sopir taksi tersebut. Sopir bahkan membawanya ke tempat lain dan berusaha merampoknya.
Namun Bu Liza masih bisa lolos kali ini. Dia melarikan diri dengan mengendarai mobil pick up yang bau. Bu Liza merasa heran kenapa dirinya bisa mengalami semua itu.
Baca Juga: Bosan Sup Kentang? Cobalah Buat Resep Enak Perkedel Kentang untuk Makan Bersama di Rumah
Di plot lain, Pangeran dan Putri sedang berkomunikasi via telfon. Keduanya bersyukur karena tak ada lagi yang menghalangi hubungan mereka. Putri bahkan mengucapkan terima kasih kepada Pangeran yang telah memperjuangkan hubungan mereka selama ini.
Maura yang mendengar pembicaraan Pangeran dan Putri pun merasa sedih. Dirinya bahkan menangis karena merasa kesempatan memiliki Pangeran menjadi tak ada lagi.
Maura memutuskan pergi. Dirinya kemudian bertemu Pak Regar. Laki-laki itu menasihati Maura untuk move on. Hanya itu yang bisa dilakukan olehnya.
Baca Juga: Di Tengah Ancaman Perang Dunia Ketiga, Pengamat Militer: Perbanyak Prajurit Akademisi
Dalam kondisi sedih itu, Maura lalu menelfon Tristan. Sebenarnya dirinya ingin menelfon Oma dari Pangeran. Namun dirinya salah pencet.
Tristan yang mendengar suara Maura, menyadari kalau suara dari seberang itu sedang menangis. Dia meminta Maura menceritakan apa yang sedang terjadi.
Maura menceritakan semuanya. Tristan yang mendengar kisah Maura, di akhir pembicaraan memberikan masukan. Masukan Tristan ialah apa yang ditakdirkan bukan miliknya tak bisa menjadi miliknya.
