Yogurt yang dilombakan ini bukanlah yogurt biasa. Kompetisi ini diharapkan bisa menghasilkan yogurt yang bisa tahan di suhu ruangan tanpa menghilangkan bakteri baiknya.
Satu hal yang membanggakan adalah kedua mahasiswa ini membawa produk lokal Indonesia.
Baca Juga: KKB Tembak Mati 9 Warga, 3 di Antaranya Warga NTT, Berikut Identitas Korban
Yups, Arnold dan Yolanda membawa produk dadih yang merupakan yogurt tradisional asal Sumatera Barat ke dalam kompetisi ini.
“Dalam kompetisi ini, kami membawa produk dadih, yoghurt tradisional dari Sumatera Barat,” terang Yolanda.
Menurutnya, saat ini dadih di Sumatera Barat masih diproduksi secara tradisional dengan masa kadaluarsa yang singkat.
Selain itu, jumlah produksi yogurt tradisional Indonesia ini semakin menurun dari waktu ke waktu.
Kedua mahasiswa ini lantas bereksplorasi dan melahirkan produk dadih terbaru bernama DadYo.
Produk hasil karya keduanya ini diklaim bisa tahan lama, higienis, dan mengandung lebih banyak probiotik.