Network
FLORESTERKINI.com – Sebanyak 130 imigran gelap Warga Negara Indonesia (WNI) ditangkap di wilayah Shah Alam, Malaysia, Minggu, 18 Februari 2024 pagi. Para WNI itu ditengarai tidak memiliki dokumen perjalanan yang resmi serta sudah melebihi izin tinggal di Malaysia.
Dari informasi yang disampaikan di laman media sosial imigrasi Malaysia, disebutkan bahwa 130 WNI yang ditangkap tersebut terdiri atas 76 laki-laki, 41 perempuan, dan 13 anak-anak, termasuk bayi yang baru berusia sembilan bulan. Mereka ditangkap oleh pihak imigrasi Malaysia dalam sebuah operasi gabungan terhadap Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI).
Meski demikian, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyebut bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran mengenai penangkapan tersebut.
Baca Juga: Puluhan TPS di NTT Mulai Gelar Pemungutan Suara Ulang, Hari Ini di Ngada
Juru bicara Kemenlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengaku sudah mendengar informasi penangkapan WNI tersebut. Akan tetapi, secara kelembagaan, pihaknya harus mendapatkan notifikasi kekonsuleran secara langsung.
“Sekitar 130 WNI ditangkap oleh imigrasi Malaysia dalam operasi gabungan penyerbuan Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di Shah Alam, pada 18 Februari pagi,” kata Lalu Muhamad Iqbal, Senin, 19 Februari 2024 seperti dikutip dari ANTARA.
Menurut Iqbal, Kemenlu melalui KBRI memastikan akan segera memberikan bantuan kekonsuleran apabila menerima notifikasi. Bantuan dimaksud termasuk upaya pemulangan bagi WNI yang masuk dalam kategori kelompok rentan.
Wakil Direktur Imigrasi Malaysia, Jafri Embok Taha mengatakan, 130 WNI tersebut ditangkap ketika pihaknya sedang menjalankan operasi di wilayah pemukiman ilegal di dekat perkebunan kelapa sawit Shah Alam. Dalam operasi itu, pihaknya juga berhasil menangkap dua warga negara Bangladesh.
Baca Juga: Update! Daftar Nama Caleg Sikka Lengkap di 4 Dapil dengan Perolehan Suara Terbanyak Sementara
