Renungan Katolik Minggu Paskah V, 28 April 2024: Pokok Anggur dan Pohon yang Berbuah dalam Sunyi

- 27 April 2024, 08:34 WIB
Ilustrasi Renungan Katolik Minggu Paskah V, 28 April 2024.
Ilustrasi Renungan Katolik Minggu Paskah V, 28 April 2024. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Pixabay

FLORESTERKINI.com – Renungan Katolik Minggu Paskah V, 28 April 2024, dengan refleksi seputar Yesus sebagai Pokok Anggur yang benar. Refleksi ini bertolak dari Bacaan Kitab Suci Kis. 9:26-31, 1Yoh. 3:18-24, dan Injil Yoh. 15:1-8.

Saudari-Saudara terkasih! Bacaan-bacaan Suci di hari Minggu ini menekankan kesatuan umat beriman dengan Tuhan Sumber Hidup. Hal ini dilukiskan dengan sangat indah dalam Ibarat Pokok Anggur.

"Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya. Tinggallah dalam Aku dan Aku di dalam kamu".

Firman ini merupakan bagian penting dari wasiat akhir Yesus untuk murid-murid-Nya. Dari Pokok Anggur yang satu itu, kita bisa belajar banyak keutamaan yang tersembunyi.

1. Pohon selalu berbuah dalam sunyi

Buah-buah rohani dalam hidup kita berasal dari keheningan batin, sunyi yang kudus, ketika umat beriman menyatu dengan Pokok Anggur dan menimba kekuatan dari Sumber Hidup itu, melalui doa dan kontemplasi.

2. Pohon selalu berbuah untuk yang lain

Tak ada pohon yang makan dari buahnya sendiri. Setiap kita adalah ranting kecil, saluran rahmat dari Pohon Kehidupan, agar menjadi berkat bagi sesama. Karena, tak ada pohon yang makan dari buahnya sendiri.

3. Ranting-ranting selalu dipangkas

Dari waktu ke waktu ranting-ranting disiangi dan dipangkas supaya semakin berbuah. Demikianlah Tuhan memurnikan kita melalui cobaan dan penderitaan.

4. Pohon berakar di bumi dan terbuka ke arah langit

Pohon berakar di bumi dan terbuka ke arah langit untuk menerima curah hujan dan cahaya. Begitu juga hidup kita: mesti mengakar di bumi dan terbuka untuk menerima cahaya dan hujan berkat-Nya.

5. Ranting yang selalu menyatu dengan pohon

Sebuah ranting yang menyatu dengan pohon, niscaya menyatu juga dengan ranting-ranting lain. Orang yang sungguh mencintai Tuhan, niscaya mengasihi sesamanya juga, karena kita semua reranting dari pohon yang satu dan sama jua.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x