Urusan Adat Jelang Pernikahan Agnes Wara Gagal Akibat Longsor di Wolotopo-Ende, Simak Kisahnya

- 7 Mei 2024, 06:54 WIB
Pihak Pemerintah Desa Wolotopo Timur, Kabupaten Ende, saat menyambangi rumah korban longsor.
Pihak Pemerintah Desa Wolotopo Timur, Kabupaten Ende, saat menyambangi rumah korban longsor. /Dok. Ist./Ho-FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Nasib pilu menimpa Agnes Fian Wara (29) dan keluarganya. Urusan adat Agnes menuju jenjang pernikahannya akhirnya gagal digelar, setelah longsor melanda Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Agnes Fian Wara adalah korban meninggal dari bencana longsor tersebut. Tepat sehari sebelum acara kumpul keluarga guna membicarakan penentuan tanggal pengantaran belis, Agnes tertimpa longsor setelah hujan lebat mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Ende, termasuk di Desa Wolotopo Timur pada Sabtu, 4 Mei 2024 sekira pukul 21.15 WITA.

Kerabat korban, Yohan Brechmans Pake, mengisahkan bahwa pembicaraan adat terkait urusan pernikahan Agnes sedianya akan digelar pada Minggu, 5 Mei 2024.

Yohan yang juga Staf Desa Wolotopo Timur itu mengungkapkan, sebenarnya pihak keluarga dari calon suami almarhumah hendak datang ke rumah korban guna membicarakan penentuan tanggal pengantaran belis di rumah korban.

"Hari itu juga kami dari keluarga perempuan mau duduk-duduk tunggu mereka (pihak keluarga laki-laki) datang kasih tahu (tentang urusan belis), tapi memang nasibnya kan memang kita tahu," kata Yohan penuh haru.

Kronologi Kejadian

Lebih lanjut ia mengisahkan, semulanya longsor terjadi tepat di belakang rumah korban dan mengenai rumah korban yang berlokasi di RT.002/RW.002, Dusun Wawosumba, Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, NTT.

Akibat kejadian itu, Agnes yang merupakan anak dari Ketua BPD Wolotopo Timur, Paulinus Rofinus Fole, bersama ibunya, Anastasya Nete (50), serta anggota keluarga lainnya berlari menyelematkan diri ke belakang rumah, yang lokasinya cukup curam.

"Mereka sudah di bawah jalan raya, sudah aman. Setelah itu, korban ini mati-matian harus jalan naik lagi ke atas. Setelah dia lewat ke atas, longsor datang, mereka tidak bisa selamatkan diri lagi, langsung satu kali jalan longsor itu, mereka satu keluarga kena semua, hanya dua orang yang kena timbun ini mama dengan anak (Anastasya dan Agnes),” tutur Yohan.

“Mamanya itu tertimbun hanya setengah saja, kepala masih keluar, masih bisa bernafas, sedangkan anaknya itu yang tertimbun longsor semua badan," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah