Viral di Medsos! Satpol PP di Sikka Diduga Lakukan Tindakan Represif Saat Penertiban, Kasat Pol PP Buka Suara

- 26 April 2024, 18:01 WIB
Bentrok antara petugas Satpol PP dan Damkar Sikka dengan seorang ibu pedagang kaki lima saat tindak penertiban, Rabu (24/04/2024).
Bentrok antara petugas Satpol PP dan Damkar Sikka dengan seorang ibu pedagang kaki lima saat tindak penertiban, Rabu (24/04/2024). /Tangkap Layar Rekaman CCTV/Facebook.com

FLORESTERKINI.com – Penertiban terhadap para pedagang kaki lima di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh sejumlah petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar kini viral di media sosial Facebook.

Pasalnya, dalam giat yang dilakukan pada Rabu, 24 April 2024 pagi, terjadi ‘kericuhan’ antara petugas dan seorang ibu pedagang kaki lima.

Dilihat dari video hasil rekaman CCTV yang kini viral di media sosial, tampak seorang ibu menolak saat dagangannya ditertibkan petugas. Bentrok antara petugas dan sang ibu pun tidak dapat dihindari.

Terduga Korban Akui Dapat Perlakuan Represif

Philomena Lamuri (37) saat memberi keterangan kepada awak media, Kamis (24/04/2024).//
Philomena Lamuri (37) saat memberi keterangan kepada awak media, Kamis (24/04/2024).// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

Pasca kejadian itu, awak media FLORESTERKINI.com pun melakukan penelusuran terkait identitas terduga korban, Kamis, 25 April 2024.

Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa ibu pedagang kaki lima itu bernama Maria Philomena Nona Lamuri (37), warga Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur.

Ditemui awak media di kediamannya, Maria Philomena tak menampik insiden yang melibatkan dirinya dengan petugas Satpol PP dan Damkar Sikka, dari aksi ‘perampasan’ barang dagangannya hingga adu mulut di antara mereka saat ia tengah berjualan di depan halaman rumahnya.

Kepada awak media, Philomena mengaku kecewa dan menyesalkan aksi Satpol PP, yang dinilainya tidak ‘ramah’ dalam menjalakan tugas penertiban di wilayah sekitaran Tempat Penjualan Ikan (TPI) Maumere, yang berdekatan dengan halaman rumahnya itu.

"Kami setiap hari, sudah puluhan tahun, jualan di sini, dan tidak pernah pindah tempat. Kenapa mereka baru tertibkan kami sekarang, kenapa tidak dari dulu?" kata Philomena.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x