Uskup Belo Disebut ‘Menghilang’ Setelah Berita tentang Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur

- 30 September 2022, 08:05 WIB
Uskup Belo yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Uskup Belo yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. /REUTERS/Darren Whiteside

FLORES TERKINI – Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo atau dikenal dengan Uskup Belo disebut ‘menghilang’ pasca munculnya pemberitaan tentang dugaan pelecehan seksual.

Seperti diberitakan JN, salah satu media ternama di Portugal, beberapa hari yang lalu Uskup berusia 74 tahun ini tinggal di kediaman Ordo Salesian di Lisbon.

Tetapi dengan diterbitkannya berita dugaan pelecehan seksual oleh surat kabar Belanda De Groene Amsterdammer, mantan Uskup Timor Timor itu meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat yang belum diketahui secara pasti lokasinya.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini, Jumat 30 September 2022: Jangan Lewatkan AFC Futsal Asian Cup 2022

"D. Ximenes Belo tidak tinggal di sini, kami juga tidak tahu di mana dia berada," kata seorang anggota Ordo Salesian, dikutip Flores Terkini dari JN.

Bahkan, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada 1996 itu disebut tidak akan lagi menjadi bagian dari kongregasi religius tersebut.

Sementara itu, Provinsi Salesian Portugis mengirimkan penjelasan tentang kasus ini kepada Nunsiatur Apostolik di Lisbon.

Baca Juga: Uskup Belo Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur, Vatikan Buka Suara

"Seorang uskup tidak lagi berutang ketaatan kepada lembaga keagamaan di mana dia terikat, segera setelah pengangkatannya,” jelas seorang imam yang tidak disebutkan namanya.

Lanjutnya, dengan cara ini, Uskup Ximenes Belo sejak ia ditahbiskan sebagai Uskup Dili, tidak lagi menjadi anggota kongregasi, meskipun ia telah tinggal dalam beberapa tahun terakhir di rumah-rumah Salesian.

Kasus-kasus dugaan pelecehan seksual oleh Uskup Belo dilaporkan oleh media terjadi pada 1980-an, sebelum Carlos Filipe Belo diangkat menjadi uskup dan masih sebagai superior di Salesian Don Bosco, Dili.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, Jumat 30 September 2022: Ada BRI Liga 1 Bali United FC vs Persikabo 1973

Pada November 2002, Uskup Belo mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya, dengan alasan masalah kesehatan dan perlunya masa pemulihan yang lama.

Dalam edisi daringnya, De Groene Amsterdammer menjelaskan bahwa mereka telah mendengar pengakuan dari beberapa korban dan 20 orang yang mengetahui kasus tersebut, termasuk anggota pemerintahan, politisi, pegawai organisasi masyarakat sipil, dan elemen Gereja.

"Lebih dari separuh orang (yang diwawancarai) secara pribadi mengenal seorang korban pelecehan dan yang lainnya mengetahui kasus tersebut. De Groene Amsterdammer berbicara kepada korban lain yang menolak untuk menceritakan kisah mereka di media," kata jurnalis Tjirske Lingsma.

Uskup Belo yang menjadi objek pemberitaan media asal Belanda tersebut merujuk pada dugaan pelecehan yang dilakukan pada tahun 1990.

Baca Juga: Uskup Belo Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Anak Remaja, Begini Pengakuan Korban

Paulo (nama samaran), yang diidentifikasi sebagai salah satu korban dan kini berusia 42 tahun menceritakan bahwa ketika dia masih di bawah umur, dia menjadi sasaran pelecehan seksual di rumah Uskup Belo, dengan pemberian sejumlah uang sebagai iming-imingnya.

Marco Sprizzi, wakil tertinggi Paus dan Vatikan di Timor Timur, mengatakan bahwa kasus ini ditangani oleh badan-badan yang berwenang dari Takhta Suci, tidak menunjukkan apakah prelatus itu diselidiki atau tidak.

"Mereka sedang memeriksa artikel ini dan perilakunya dan lainnya yang sedang diterbitkan saat ini, dan dari sini setiap jawaban akan datang langsung dari Takhta Suci," jelasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: De Groene Amsterdammer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x