Belajar dari Aprilia Manganang, Kenali Gejala Hipospadia Sejak Dini Serta Penanganannya

- 12 Maret 2021, 10:15 WIB
Aprilia Manganang memiliki sakit yang disebut sebagai Hipospadia. Tentu, ini sangat penting untuk diketahui sebagai bagian dari kesehatan, untuk bisa ditindaklanjuti lebih dini.
Aprilia Manganang memiliki sakit yang disebut sebagai Hipospadia. Tentu, ini sangat penting untuk diketahui sebagai bagian dari kesehatan, untuk bisa ditindaklanjuti lebih dini. /

FLORES TERKINI – Seperti yang diberitakan belum lama ini, salah satu personil pemain voli Tim Nasional (Timnas) Indonesia Aprilia Manganang adalah seorang pria.

Sosok Aprilia adalah seorang pemain Timnas Voli Putri yang memiliki sejumlah prestasi olahraga. Selain itu Aprilia pernah berlaga dalam ajang bergengsi Asean Game sebagai perwakilan Indonesia.

Namun, akhir- akhir ini kondisi tubuh Aprilia mengalami banyak perubahan yang mengarah pada postur tubuh pria. Ada banyak fakta yang terjadi pada tubuh Aprilia.

Baca Juga: Sekjen Kemenag Harap Semua Guru Agama Honor Tangkap Karir dalam Penambahan Formasi PPPK 2021

Menurut Andika Perkasa, selaku Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI mengatakan, bahwa Aprilia Manganang adalah seorang  prajurit TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua (Serda).

Terkait kondisi yang dialami anggotanya, sejak 3 Maret 2021 lalu Aprilia dibawa guna menjalani pemeriksaan medis lengkap.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut. Jenderal bintang empat Andika Perkasa, menjelaskan seperti apa kondisi prajutinya. Dalam kesempatan itu, Andika mengatakan, jika kebenaran status gender Aprilia Manganang sejak awal ia dilahirkan sebagai laki-laki.

Baca Juga: Moeldoko Absen di Jumpa Pers Perdana yang Digelar Pengurus Demokrat Versi KLB di Kediamannya

Namun, dalam perkembangannya, Aprilia didiagnosa memiliki kelainan pada alat vitalnya. Kelainan itu akan mempengaruhi status seksnya. Kelainan yang dibawa sejak lahir ini yang secara medis disebut hipospadia.

Tetapi sosok prajurit pangkat sersan dua (serda) Aprilia tidak ditemukan bahwa dirinya adalah transgender atau pernah melakukan operasi alat kelamin. Prajurit Aprilia Manganang benar-benar memiliki kelainan bawaan lahir.

Saat melakukan jumpa pers pada, selasa 9 Maret 2021. Andika memberi klarifikasi terkait masalah kelainan sistem reproduksi yang menimpa Aprilia Manganang.

Baca Juga: Nama Presiden Jokowi Disinggung dalam Kisruh Demokrat, Mahfud MD: Beliau Betul-betul Tak Tahu Soal Itu

"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Pihak medis dan para dokter sudah mengatakan definisi dari kelainan itu. Jadi kita tidak boleh salah menanggapi kondisi yang sedang dialami prajurit Aprilia. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia,” ungkapnya.

Lalu sebenarnya apa itu kelainan bawaan hipospadia?

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang didukung oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa hipospadia adalah cacat sejak lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis.

Baca Juga: Adu Kuat AHY vs Moeldoko Rebut Restu Pemerintah, Ini Jawaban Mahfud MD Mengenai Siapa Pemenangnya

Seperti apa gejalanya?

Umumnya gejala ini sering terjadi pada bayi atau anak laki-laki. Susunan sistem uretra tidak dapat terbentuk secara sempurna atau normal. Gejala kelainan hipospadia terjadi di usia kehamilan yang memasuki minggu ke 8-14.

Tetapi tidak semua orang mengalami kondisi hipospadia yang sama. Seperti apa modelnya, tergantung dari kasusnya.

Baca Juga: Telkomsel Manjakan Pelanggan dengan Veronika Asisten Virtual

Nah, untuk hipospadia, penderitanya memiliki kondisi semacam ada lubang kencing tetapi letaknya di bagian bawah kepala penis, atau di bagian bawah batang penis bahkan ada juga lubang kencing yang berada di area skrotum (buah zakar).

Karena letak lubang kencing tersebut, penderita akan mengalami kesulitan pada saat hendak buang air kecil. Misalnya:

  1. Percikan urine tidak normal sesuai jenis sekiranya.
  2. Kulup atau kepala penis tertutup.
  3. Bentuk penis melengkung ke bawah

Baca Juga: Taurus, Cancer, Gemini: Seringlah Minta Maaf dan Meditasi, RAMALAN ZODIAK Jumat 12 Maret 2021

Dalam medis, kondisi ini disebut pembukaan abnormal yang terbentuk di mana saja, mulai dari bawah ujung penis hingga naik ke skrotum. Lebih lanjut jika tingkat keparahan itu bisa dari yang paling ringan hingga terekstrim.

Jenis hipospadia yang dimiliki anak laki-laki tergantung pada lokasi pembukaan uretra:

  1. Subkoronal: Pembukaan uretra terletak di suatu tempat di dekat kepala penis.
  2. Poros tengah: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis.
  3. Penoscrotal: Pembukaan uretra terletak di tempat pertemuan penis dan skrotum.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS 7 dan TRANS TV Jumat 12 Maret 2021: Indonesia Giveaway, Film Automata dan Desierto

Akibat letak lubang kencing yang tidak sesuai, penderita atau anak laki-laki yang mengalami ini mereka terpaksa membuang air kecil atau kencing dengan posisi duduk seperti wanita. Karena jika harus buang air kecil dengan berdiri maka, percikan urine akan sembarangan.

Jika penderita tidak segera ditangani medis, maka suatu saat mereka akan akan mengalami masalah dalam hal berhubungan seksual atau harus terus kencing dengan posisi duduk.

Bagaimana cara menangani masalah hipospadia?

Hal yang sangat ditakuti jika kelainan hipospadia tidak segera diobati, maka akan menyebabkan:

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI dan SCTV Jumat 12 Maret 2021: Saksikan Ikatan Cinta, Love Story The Series, Samudra Cinta

-Penampilan penis yang tidak normal. Bentuk melengkapi ke bawah dan tidak proposional.

-Harus belajar menggunakan toilet. Penderita akan merasa tidak percaya diri.

-Tidak bisa ereksi secara normal.

-Mengalami masalah dengan gangguan ejakulasi

Baca Juga: ZODIAK CINTA Jumat 12 Maret 2021, Capricorn, Aquarius, Pisces: Cobalah Membeli Cinta dengan Uang

Untuk masalah hipospadia ini dapat diatasi dengan metode pembedahan atau operasi pada area kelamin. Jika ditindak lanjut secara dini itu jauh lebih baik. Agar penderita tidak terus membawanya sebagai penyakit atau beban.

Idealnya, operasi dilakukan ketika bayi berusia 6 sampai 12 bulan. Operasi bertujuan untuk menempatkan lubang kencing ke posisi yang tepat, sekaligus memperbaiki bentuk penis yang melengkung. Dan paling penting adalah memperbaiki kulit di sekitar area kelamin.

Operasi hipospadia tidak terjadi sekali tetapi dapat dilakukan dalam beberapa tahap  tergantung pada tingkat keparahannya.

Baca Juga: ZODIAK CINTA Jumat 12 Maret 2021, Libra, Scorpio, Sagitarius: Ragu Ambil Keputusan Bisa Berakibat Fatal

Untuk diperhatikan, sebelum rencana pembedahan, sebaiknya bagian penis atau alat kelamim jangan dulu disunat. Karena dokter mungkin perlu menggunakan kulup untuk melakukan tindakan koreksi atau pembetulan.

Karena kelamin dibuat lubang urine yang baru maka sangat perlu dilakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter.* 

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x