Network
WARNAMEDIABALI - Ada 5 kombinasi regimen obat (yang beredar dipasaran) dinilai mempunyai potensi dan efektifitas yang bagus untuk menghambat virus masuk dan juga membantu penurunan perkembangbiakannya di dalam sel.
Dalam konferensi pers, Dokter Purwati peneliti Universitas Airlangga (Unair) menunjukkan kemasan kombinasi obat yang belum diperjualbelikan itu. Kombinasi obat itu merupakan hasil kolaborasi Unair bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Gugus Tugas Nasional.
Baca Juga: Ini Dia Kelebihan RSPP Extension Covid-19 Yang Mulai Beroperasi Pada Selasa 9 Juni 2020
"5 macam kombinasi obat itu adalah, pertama lopinavir atau ritonavir dan azithromycin. Kedua, lopinavir atau ritonavir dan doxycycline. Ketiga Lopinavir atau ritonavir dan clarithromycin. Keempat, hydroxychloroquine dan azithromycin dan kelima kombinasi hydroxy dan doxycycline," ucap Purwati.
"Kombinasi obat-obatan yang sudah dilakukan penelitian berasal dari obat-obatan yang sudah ada di pasaran dan kita teliti untuk potensi dan efektifitas obat tersebut, sehingga indikasinya diperluas menjadi obat yang mempunyai antiviral terhadap SARS-CoV-2 yang berbasis dari virus isolat indonesia yang sampelnya diambil dari pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) yang telah telah mendapat sertifikat laik etik melalui serangkaian proses," ujar Purwati.
Baca Juga: Gigit Yang Keras Bagi Pejabat Yang Niat Korupsi dan Ada Mens Rea
Titik tolak penelitiannya berdasar prinsip penyakit infeksi, yakni adanya konsep tiga sisi yang terdiri dari host, lingkungan dan agen.
"Jadi, manusia itu sendiri, virus itu sendiri, serta faktor lingkungan yang apabila dibuat sesuatu hal yang sedemikian rupa sehingga mendukung pertumbuhan virus tersebut,' ucapnya di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, pada Jumat (12/6).
