Network
WARNAMEDIABALI - Berita yang begitu gencar di media di televisi, koran dan online serta medsos, tentang Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, telah menyebabkan munculnya gejala psikosomatis di masyarakat.
Psikosomatis merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi psikis atau pikiran yang bisa menyebabkan gangguan pada fisik, misalnya sakit. Singkatnya, psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan tubuh dan pikiran. Psikosomatis terdiri atas dua kata, yakni pikiran (psyche) dan tubuh (soma).
Penyebab timbulnya gangguan psikosomatis adalah akibat dari adanya pikiran negatif atau emosi yang telah menumpuk dan terpendam cukup lama seperti stres, depresi, kecemasan dan ketakutan.
Baca Juga: Seorang Warga di Temukan Tewas Tergantung
Pikiran manusia akan sangat mempengaruhi kondisi fisik atau kesehatan seseorang. Kalau terus-menerus berpikir kepada hal-hal yang bisa menimbulkan kecemasan dan ketakutan maka dampaknya adalah bagi yang sehat bisa sakit dan yang sakit akan semakin memperparah penyakit yang sedang dideritanya.
Baca Juga: Kasus Pencurian di Desa Kukuh, Berhasil Diungkap Unit Reskrim Polsek Marga - Polres Tabanan
Dikutip dari alodocter, psikolog Dr Novran Eka Putra, mengatakan bahwa masyarakat harus bijak dalam menyampaikan informasi dan merespon pemberitaan dari media.
Sedangkan menurut Psikolog Dompet Duafa, Maya Sita, mengatakan bahwa pemberitaan yang demikian gencarnya tentang Corona menjadi sebuah kewajaran jika masyarakat Indonesia terkena psikosomatik.
Baca Juga: Talikasih Dalam Rangka Hari Bhayangkarake 74,Waka Polres Jembrana Kunjungi Anak Papua SMK 2 Baluk
" Virus Corona telah menjangkiti Indonesia dan dunia. Maka sangat wajar jika masyarakat mengalami kecemasan dan kekhawatiran. Akan tetapi kita jangan terlalu mengkhawatirkan hal itu, kita harus dapat melawannya dengan berpikiran positif dan menghadapinya dengan rasa optimis ", kata Maya.
Baca Juga: Indahnya Berbagi di HUT Bhayangkara ke-74 Oleh Polres Klungkung
