FLORES TERKINI - Umumnya, bubur ayam merupakan salah satu jenis kuliner yang berbahan dasar beras dan ayam, serta tambahan bumbu lain yang dimasak sampai lunak.
Di Indonesia terdapat beraneka jenis bubur dimaksud, dan hampir setiap daerah memiliki ciri khas olahan bubur ayamnya dengan nama yang bervariasi.
Tak terkecuali di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana terdapat tempat dagangan bubur ayam yang diberi nama Mukosarbo Kitchen.
Magdalena Oa Eda Tukan, pemilik usaha sederhana itu, mencoba menampilkan bubur ayam khas olahannya, dengan menghilangkan bahan dasar beras dan diganti dengan sorgum dan jagung.
Sorgum dan jagung adalah makanan lokal yang tidak asing di lidah orang Flores Timur. Ketersediaannya di kabupaten ini pun berlimpah-limpah.
Dengan kondisi itu, Magdalena mencoba memanfaatkan potensi pangan lokal untuk dijadikan sumber penghasilan dengan olahan bubur ayam dengan bahan dasar sorgum dan jagung.
“Yang membuat dapur kurang mengistimewakan kedua pangan ini adalah proses pengolahan yang belum memberikan kelezatan dan daya minat,” terang perempuan yang akrab disapa Oa Eda itu sembari tersenyum, saat mengawali ceritanya kepada awak media, Rabu, 15 September 2021 pagi.
Dikatakannya, dengan dasar itulah dirinya ingin membuat sesuatu yang baru dan berbeda dari ketersediaan pangan lokal berupa sorgum dan jagung.
Awalnya, kreativitas itu dimaksudkan untuk konsumsi bagi kalangan terbatas, tepatnya bagi dirinya dan anggota keluarganya.
“Di sinilah saya ingin memecahkan tabir ini, berbekalkan kemauan, keberanian, SDM, dan alam yang sudah kita miliki dan Tuhan titipkan lewat saya, saya mengkreasikan menu sarapan pagi pribadi saya yaitu bubur ayam sorgum-jagung,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, Eda berpikir untuk bergerak lebih maju dengan membuka satu kedai makanan spesial bubur ayam, yang kemudian dinamainya Mukosarbo Kitchen.
Usaha kecilnya tersebut berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, Kota Sau 1, Sarotari Tengah, Larantuka, tepat di sebelah timur RSUD Hendrikus Fernandes Larantuka.
Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 16 September 2021, Leo, Virgo, Libra, Scorpio: Bersabar adalah Hal Terpenting
“Dan saya mengerjakannya secara bersama-sama dengan sahabat saya Titien Gening dan adik saya Oni Tukan,” lanjut Oa Eda.
Bubur ayam dengan menu utama sorgum dan jagung tersebut memang terasa begitu nikmat dan cocok untuk dijadikan sarapan.
Pantauan awak media, tak sedikit orang yang datang ke Mukosarbo Kitchen guna menikmati bubur ayam buatan Oa Eda dan kawan-kawannya.
“Di hari pertama kedai kami memproduksi dan menjual 40 mangkok bubur ayam sorgum-jagung, dengan harga Rp12.000 per porsi. Ternyata sungguh nikmat dan menyenangkan, ketika pangan lokal mampu berada dan bersaing di tengah pasaran kuliner yang semakin moderen dan menempati posisi dapat diterima di semua kalangan,” tandas Eda.
Menurut Oa Eda, proses pembuatan bubur ayam tersebut membutuhkan waktu yang lama. Pada saat memasak, bubur harus diaduk-aduk secara terus-menerus supaya tidak menempel pada dandang atau panci.
Proses pengadukan ini perlu dilakukan setiap setengah jam sekali, terutama setelah jagung dan sorgum mulai melunak.
Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Real Madrid: Los Blancos Tanpa Banyak Pemain Inti
Untuk ayam yang digunakan sebagai taburan terlebih dahulu direbus kemudian digoreng, lalu disuwir-suwir sebagai tambahan di atas buburnya.
“Bubur ayam ini disajikan di dalam mangkuk, dilengkapi dengan kuah kaldu, cakwe potong, suwiran daging ayam, kerupuk, irisan daun seledri, bawang goreng, daun bawang serta sambal,” demikian Oa Eda menjelaskan.
Tingkat kerumitan olahan bubur ayam ini sebenarnya terletak pada pengelolaan sorgum dan jagung, yang semulanya dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan kemudian digunakan untuk bahan bakunya, sehingga perlu telaten dalam mengombinasikannya agar hasilnya lezat.
Sementara itu, ayam yang digunakan untuk suwiran haruslah ayam yang masih segar. Rebusan daging ayam yang masih fresh akan menghasilkan kuah kaldu yang gurih dan nikmat, dan dapat dijadikan sebagai kuah bubur.
Bahan tambahan yang diperlukan untuk membuat bubur ayam tersebut adalah bawang putih, kunyit, garam, dan serai.
“Dan semua bahan ini dapat saya peroleh dari para petani, sehingga ada timbal-baliknya di situ dalam hal sama-sama mendapatkan uang,” kata Eda.
Adapun bubur ayam tersebut dapat diperoleh para pelanggan dengan dua metode, yakni dengan mendapatkannya secara langsung di kedai Mukosarbo Kitchen atau memesannya secara online.
“Untuk area Kota Larantuka kami melayani delivery order dengan minimal pemesanan dua porsi, karena bubur ayam ini juga sangat terikat dengan waktu. Biasanya orang akan membeli bubur ayam di saat pagi hari untuk menu sarapan. Maka pilihan lokasi kedai harus di tempat yang ramai,” ujarnya.
Dengan pertimbangan tersebut, tak heran jika Oa Eda membuka usahanya itu di lokasi yang strategis, dekat dengan beberapa fasilitas publik seperti rumah sakit, KSP Kopdit Obor Mas, apotik, kejaksaan, dan JTP Pante Palo.
Baca Juga: Pesawat Rimbun Air Cargo Seri Twin Other 300 PK-OTW Dinyatakan Hilang Kontak Rabu 15 September 2021
Selain bubur ayam, Mukosarbo Kitchen juga menyediakan sandwich lada hitam, puding sorgum, kue kering sorgum, dan masih banyak lagi olahan pangan lokal yang tak kalah lezatnya.
Sebenarnya, kata Eda, dapur Mukosarbo Kitchen dikelola untuk mendukung program pada Simpasio Institute dalam kegiatan literasi dan kemanusiaan.
Jika Anda sempat berkunjung ke Kota Larantuka, Flores Timur, Mukosarbo Kitchen bisa menjadi tempat nongkrong yang enak di kala pagi, sembari menikmati sarapan bubur ayam sorgum-jagung.
Mukosarbo Kitchen dibuka setiap hari, mulai dari pukul 06.00 WITA sampai pukul 08.00 WITA.
“Satu porsi pesanan barangkali sudah mampu membantu mencerdaskan generasi Lamaholot (sebutan untuk rumpun suku di Flores Timur) dan satu-satunya cara paling istimewa untuk mengenang dan menghormati warisan leluhur,” pungkas Oa Eda.***